Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah lama mangkrak, akhirnya ada kabar baik mengenai kelanjutan penataan kawasan Veteran.
Sebelumnya, Pemko Banjarmasin sudah lama membebaskan kawasan tersebut. Bahkan konsep Detail Engineering Design (DED) untuk penataan Veteran juga telah dibuat sejak 2016 lalu.
Padahal, jika mengingat komitmen penataannya dulu, proyek ini dikerjakan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III.
Dimana Pemko Banjarmasin melakukan pembebasan lahan, dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melakukan pelebaran jalan. Sedangkan Balai Wilayah Sungai Kalimantan III menangani sungai.
Baca Juga: Lama Mangkrak, Gedung BTC Bakal Berfungsi Sebagaimana Mestinya
Namun sekarang, proyek penataan kawasan Veteran pun kembali mencuat dan akan kembali dilanjutkan pada 2023 nanti. Sekaligus dalam rangka upaya penanganan pengendalian banjir.
Rencana itu pun telah dipaparkan oleh jajaran Balai Wilayah Sungai Kalimantan III kepada Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina di ruang rapat Baiman, Rabu (19/1) siang.
"Setelah banjir 2021 lalu, Pemerintah Pusat telah merencanakan ada pelaksanaan penanganan banjir. Dari awal januari tahun lalu sampai saat imi sedang dilakukan desainya. Lokasinya kita fokuskan di sungai Veteran," ucap Fikri Abdurrachman, Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, seusai pertemuan.
Ia menerangkan, bahwa biaya pengerjaan kawasan Veteran ini akan ditanggung oleh bank dunia. Total ada sekitar 400 juta US Dollar untuk lima kota diseluruh Indonesia. Satu di antaranya untuk penanganan kawasan Veteran.
"Tapi ini masih dalam proses," ungkapnya.
Lebih jauh, Ia memaparkan, bahwa konsep pengerjaannya akan mengikut perencanaannya yang ada sudah dimiliki oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
"Nantinya disisi kiri dan kanan sungai Veteran akan dibangun jalan. Jadi posisi sungai ada ditengah. Kita masih mengikuti desain yang ada, tapi tentu saja ada beberapa sedikit perubahan menyesuaikan dengan kondisi sekarang," ungkapnya.
Awalnya, Ia berkeinginan agar pengerjaan ini bisa dikakukan sepanjang kawasan Veteran. Tepatnya mulai dari kawasan klenteng Soetji Nurani hingga Sungai Lulut.
Namun sayang, rencana itu menurutnya masih terkendala dengan pembebasan lahan.
"Kalau kita lihat yang sekarang aman lahannya dari Klenteng sampai Pasar Kuripan. Mungkin itu dulu yang logis kita bisa kerjakan," pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengakui, bahwa memang kawasan Veteran belum sepenuhnya dibebaskan.
Baca Juga: Bongkar Sendiri, Warga Veteran Juga Membangun Sendiri Jembatan
Dimana lokasi yang baru dibebaskan, mulai dari belakang kawasan Klenteng hingga pasar Kuripan.
"Akan kita lanjutkan bertahap dari pasar Kuripan sampai ke Sungai Lulut. Ditahun 2023 kita alokasikan anggaran," ujarnya, kepada awak media.
Oleh karena itu, untuk sementara pengerjaan kawasan Veteran akan dilakukan di lokasi yang sudah dibebaskan.
Ia menjelaskan, di lokasi itu akan dilakukan pemancangan tiang pile slab dan penguatan tebing. Lalu akan dibangun jalan lingkungan di seberang sungai, sehingga posisi sungai berada di tengah.
"Jembatan-jembatan penyeberangan yang ada juga akan kita hilangkan. Lalu kita bangunkan jembatan khusus, misalnya jaraknya per 30 meter. Jadi tidak lagi semua ruko bisa membuat jalan atau jembatan sendiri. Karena jalan lingkungan sudah berfungsi," jelasnya.
"Harapannya setelah kanal veteran ini terkoneksi dengan baik. Kejadian banjir seperti awal Januari 2021 tidak terulang lagi," tutupnya.
Diketahui sebelumnya, dalam master plan penataan kawasan Veteran, awal atau gerbangnya akan disimbolkan sebagai kepala naga yang berada di sungai belakang klenteng, memanjang hingga kawasan aliran Sungai Lulut.
Di situlah letak ujung penataan yang disimbolkan sebagai ekor naga.
Sayangnya, proyek penataan ini seakan terhenti.