Sonora.ID - Salah satu permasalahan ekonomi di Indonesia yang hingga hari ini relevan tidak jauh dari 'ketimpangan'.
Ketimpangan ini semakin tercermin jika melihat kehidupan masyarakat kota dan desa; yang mana masyarakat desa, secara rata-rata, memiliki kondisi finansial yang kurang baik.
Atas dasar latar belakang ini, terdapat suatu lembaga yang berusaha mengakomodir permasalahan finansial masyarakat desa miskin, yaitu Bina Swadaya.
Bambang Ismawan selaku pendiri Bina Swadaya menjelaskan kegiatan usahanya dalam siaran bertajuk 'Kecerdasan Financial Untuk Indonesia' yang mengudara di Radio Smart FM (12/1/22).
Karena target utamanya adalah orang-orang yang tergolong sebagai 'miskin', Bina Swadaya ini mengupayakan pemberdayaan agar mereka tidak bergantung pada orang lain.
Baca Juga: Investasikan Rp 5,5 Milyar, PLN Aliri Listrik Ke Ratusan Rumah Warga di Kecamatan Subah, Sambas
Ini dilakukan dengan membentuk kelompok swadaya atau usaha bersama di desa atau kampung.
Mereka akan melakukan diskusi dalam mencari tahu apa yang harus dilakukan untuk meniningkatkan kesejateraan dan mengatasi permasalahan mereka.
Terdapat tiga pilar utama yang menjadi landasan kegiatan lembaga ini.
Pertama adalah mengelola ekonomi rumah tangga dengan baik.
Kedua adalah memobilisasi sumber daya yang dimiliki.
Ketiga adalah melakukan merencanakan dan mengembangkan usaha-usaha yang sudah ditekuni.
"Suatu proses yang saling asah asih asuh; bertemu rutin, mendiskusikan masalah, dan menyelesaikan bersama-sama untuk kepentingan masing-masing," jelas Bambang.
Bambang juga menjelaskan kalau tantangan yang selama ini dihadapi ialah rasa nyaman masyarakat terhadap kondisi finansial yang bisa dikatakan 'kurang baik'.
Pandangan seperti ini yang menurutnya perlu diubah.
Oleh karena itu dibutuhkan pendamping yang terlatih secara khusus.
Terdapat training centre untuk para pendamping.
"Pendamping ini adalah yang mendorong kelompok swadaya tersebut melalui pertemuan-pertemuan bersama," tambahnya.
Sudah mencapai 3000 kelompok secara mandiri oleh Bina Swadaya.
Ketika bekerja sama dengan pemerintah dan swasta, hasilnya menunjukkan pertumbuhan kelompok swadaya hingga mencapai satu juta.
Dan usaha ini pun masih berlanjut hingga hari ini.