Sonora.ID – Menyatukan dua kepribadian untuk mengayuh biduk rumah tangga bersama bukanlah hal yang mudah.
Perdebatan antara suami istri sangat wajar terjadi, justru konflik ini dianggap sebagai bumbu yang mewarnai kehidupan berumah tangga.
Lucunya, konflik antara suami istri tidak selalu disebabkan oleh masalah besar, malahan kebiasaan sepele yang sering dianggap remeh yang lebih sering memicu konflik dalam rumah tangga.
Meski bagaimanapun, pertengkaran yang terlalu sering tidaklah baik dalam hubungan suami istri.
Meski sepele, jangan remehkan kebiasaan-kebiasaan yang bisa memicu amarah pasangan Anda.
Dan yang paling penting, jika sudah ketahuan salah segera meminta maaf dan berbaikan dengan pasangan, serta hindari untuk mengulangi kesalahan yang sama.
Untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis, berikut 5 kebiasaan sepele yang memicu konflik rumah tangga.
Baca Juga: 5 Karakter Orang Lahir di Bulan Januari Seru Jadi Teman Bukan Pasangan
Asal tarik baju dari lemari
Sama halnya dengan perilaku malas menaruh piring kotor, meletakan handuk basah di atas kasur, dan tidak merapikan sepatu setelah dipakai.
Ayo Bapak-bapak yang sering begini, ngaku! Meskipun terlihat sepele namun perkara ini bisa menyulut emosi istri yang sudah seharian merapikan rumah.
Tak hanya itu, ini juga menandakan Anda tidak menghargai dan menghormati istri yang sudah berusaha membuat rumah menjadi tempat yang nyaman untuk keluarga.
Mengambil keputusan tanpa melibatkan suami
Nah, kalau kebiasaan yang pertama sering dilakukan suami, kebiasaan mengambil keputusan seenaknya sendiri ini biasanya sering dilakukan oleh istri.
Terutama para istri yang berkarier, tetap libatkan pasangan hidup Anda sebelum mengambil keputusan.
Rumah tangga harmonis melibatkan suami istri yang saling menghargai, suami yang mengizinkan istrinya untuk berkarier tandanya dia sudah menghargai istri dengan tidak menghalangi impian Anda.
Lalu bagaimana caranya agar Anda juga menghargai suami? Yaitu dengan melibatkannya sebelum mengambil keputusan.
Baca Juga: 9 Topik yang Perlu Didiskusikan dengan Pasangan Sebelum Sah Menikah
Tugas rumah tangga
Pada kehidupan rumah tangga, pertengkaran yang cukup sering terjadi berkaitan dengan tugas rumah tangga.
Biasanya pihak istri merasa memiliki beban lebih besar daripada suaminya. Faktanya, di era modern ini banyak perempuan menikah yang menghabiskan lebih banyak waktunya untuk bekerja.
Dengan beban pekerjaan di kantor dan di rumah, tentu banyak ibu yang kewalahan jika pasangannya tidak ikut membantu.
Makanya, Bapak-bapak diharapkan lebih peka dan ringan tangan untuk membantu istri mengerjakan tugas rumah tangga.
Kalau istri senang, mereka pasti akan lebih bersemangat untuk mengurus Anda dan anak-anak.
Saya lebih tahu!
Nah, biasanya sikap sotoy gini lebih melekat di Ibu-ibu dibandingkan Bapak-bapak, setuju?
Apalagi kalau menyangkut pengasuhan anak, apa saja yang dilakukan oleh Ayah rasanya salah terus di mata Bunda.
Ketahuilah, sikap seperti ini justru membuat suami menjadi serba salah dan akhirnya malah malas untuk membantu Bunda mengurus anak.
Selama keamanan anak-anak tetap terjaga, biarkan suami mendidik anak sesuai dengan cara mereka.
Jika menurut Anda salah, jangan langsung dikoreksi dengan nada menggurui, tapi berikan pengertian dan alasan secara baik-baik.
Diskusikan dan sepakati bersama pola pengasuhan yang akan diterapkan pada anak, jika timbul konflik selesaikan dengan mengambil jalan tengah, bukan hanya pendapat Bunda tapi pendapat Ayah juga penting dalam pengasuhan anak.
Baca Juga: Pasti Luluh! Ini Cara Merayu Pacar yang Hobi Cari Masalah Saat Kangen
Masalah hubungan intim
Nah, tidak banyak pasangan yang enggan mengutarakan secara terbuka topik mengenai kepeuasan seksual.
Terkadang, salah satu pihak menginginkan hubungan intim lebih sering daripada pihak lainnya.
Gaya atau posisi seks, hal yang disukai dan tidak disukai saat berhubungan seks, topik ini jarang diangkat dalam percakapan dengan pasangan.
Makaya topik ini bisa memicu konflik dalam rumah tangga.
Tetapkan hubungan intim yang bisa membantu mengatasi masalah terkait hubungan seks.
Terapkan juga pillow talk dengan pasangan sebelum tidur atau sesudah bercinta.
Baca Juga: Belajar dari Kinan Layangan Putus, Jaga Harga Diri Hadapi Perselingkuhan