Menurutnya, selain mengalami kenaikan jumlah investor saham, nilai transaksi di Jawa Barat pun mengalami kenaikan.
"Sepanjang 2020 itu sekitar Rp 251,30 triliun, sementara sepanjang 2021 ada Rp 442,72 triliun. Ini pecah rekor di sepanjang sejarah pasar modal di Jabar," senyum Reza.
Diakhir Reza mengatakan, bahwa seiring bergeliatnya perekonomian, maka optimisme terjadinya pertumbuhan investor semakin besar. Ditambah adanya informasi kepindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan.
"Pindahnya ibukota itu saya yakini akan meningkatkan jumlah investor secara umum di Indonesia ya. Karena pastinya kan di Kalimantan itu butuh bangunan-bangunan baru, ada pengembangan proyek lah," kata Reza.
"Semoga akan semakin meningkat jumlah investornya seiring makin baiknya perekonomian baik di pusat maupun di daerah," pungkas Reza.