"Suhunya bisa kita atur, misal di sini (green house) suhunya panas, secara otomatis bisa menyemprotkan kabut supaya tanamannya tidak layu dan tumbuh subur," kata Gregorio.
Baca Juga: Mentan Syahrul Ajak Pengusaha Sulsel jadi Petani Go Internasional
Ide ini muncul, setelah dua mahasiswa angkatan 2018 ini berdiskusi dengan ibu - ibu KRPL Wanita Serpis. Saat itu para KRPL Wanita Serpis mengeluhkan kurangnya kualitas tanaman hidroponik dan rusak. Hal itu disebabkan oleh suhu ruangan green house yang kurang sejuk.
"Dengan adanya alat ini, ibu - ibu sudah tidak lagi repot-repot menyirami tanamannya secara langsung. Jadi cukup dari rumah dengan menggunakan handphone sudah bisa diatasi," jelas Gregorio.
Sayuran yang ditanam dengan teknik hidroponik oleh ibu - ibu KRPL Wanita Serpis ini bervariasi. Mulai dari sayur Samhong, Selada Air, Selada Romaine, Bok Choy, Sawi Hijau dan masih banyak lainnya.
Di lokasi yang sama, Ketua Kelompok Tani RW 04 Jemur Wonosari, Yuniarti mengaku pekerjaannya menjadi lebih mudah dengan aplikasi ini. Bahkan, hasil panen sayur hidroponik KRPL Wanita Serpis kini menjadi jauh lebih baik.
"Dulu hasilnya sangat kurang, bahkan ada yang kering. Sekarang 90 persen sayurannya segar seperti ini. Banyak, warga sekitar yang pesan sayur di kami, selain segar, sayuran yang kami kelola bebas pestisida," pungkas Yuniarti.