Sonora.ID - Cuka merupakan salah satu bumbu dapur yang kerap digunakan untuk memberikan cita rasa asam pada makanan.
Tidak jarang, penggunaan cuka ini menjadi sangat berlebihan, terlebih di kalangan ibu-ibu yang menyukai jenis makanan, seperti bakso dan seblak.
Padahal, ada bahaya mengancam di balik penggunaan cuka secara berlebihan terhadap kesehatan gigi.
Hal ini dibenarkan oleh perkataan drg. Medwin Setia, Sp.KG., yang hadir pada program Konsultasi Kesehatan yang mengudara di Sonora FM.
Baca Juga: Catat! Ini Waktu Ideal Penggunaan Dental Floss dalam Sehari Kata Dokter
"Kalau pertanyaan cuka bisa merusak gigi, jawabannya iya. Asam (cuka) itu cukup bisa merusak gigi," ujar drg. Medwin.
Penggunaan cuka secara berlebihan dalam makanan bisa membuat seseorang mengalami erosi gigi.
Erosi gigi adalah suatu kondisi ketika email gigi sudah hampir atau sudah hilang akibat mengonsumsi makanan asam dalam jangka waktu yang lama.
"Biasanya, pada permukaan gigi atau dalam, emailnya sudah hampir hilang atau sudah hilang," jelas drg. Medwin.
Paparan asam dari makanan bisa membuat mineral-mineral pada lapisan gigi mudah menghilang, sehingga menciptakan gigi berlubang.
Bukan hanya menciptakan gigi berlubang, makanan asam juga bisa membuat gigi jauh lebih sensitif.
Hal ini disebabkan oleh lapisan dentin yang terbuka dan membuat gigi menjadi sangat sensitif terhadap makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut.
Oleh sebab itu, seseorang harus lebih memperhatikan kesehatan gigi ketika sudah mengonsumsi makanan asam.
Melalui program Konsultasi Kesehatan tersebut, drg. Medwin menyarankan untuk berkumur mulut dengan air putih tepat setelah mengonsumsi makanan asam.
Baca Juga: 3 Cara Menjaga Kesehatan Gigi Lansia ala Dokter: Bebas dari Lubang Gigi!
Setelah berkumur dengan air putih, drg. Medwin mengajurkan untuk menyikat gigi tepat setelah 30 menit dari berkumur.
"(Berkumur dan sikat gigi) ini dilakukan untuk menurunkan pH dalam mulut," ujar dokter gigi tersebut.
Tetapi, tidak ada larangan untuk mengonsumsi makanan asam dalam sehari-hari.
Dokter Medwin hanya menyarankan untuk membatasi dan jangan berlebihan dalam mengonsumsi makanan asam.
"Bukannya tidak boleh, tetapi mohon, tahu diri," pungkas drg. Medwin sembari tertawa.