Terkait peristiwa ini, Suripno turut berbelasungkawa yang sedalamnya dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi.
Sementara itu, warga lainnya Ronny Heryudi meminta agar instansi terkait mengambil langkah konkrit dan secepatnya menyusul kecelakaan beruntun di Muara Rapak.
Menurutnya sudah banyak teori-terori dan rencana-rencana yang dibuat oleh Pemkot atau instansi terkait untuk masalah Muara Rapak, sehingga menurutnya sudah sepantasnya dilaksanakan saat ini agar tidak ada lagi korban jiwa dan materi.
Baca Juga: Kecelakaan Maut di Balikpapan, Berikut Foto-foto Penampakan Pilu Mobil dan Motor Ringsek!
Anggota Badan Anggaran – Banggar DPRD Kaltim Daerah Pemilihan – Dapil Balikpapan mengaku, anggaran pembangunan flyover akan dianggarkan pada APBD Perubahan Tahun 2020-2021.
Namun dirinya mendapatkan informasi bahwa pembangunan flyover akan diambil alih oleh pemerintah pusat, menyusul pembangunan Ibukota Negara – IKN di Penajam Paser Utara.
Sehingga pembangunan akan simultan. Diakui dirinya saat rapat anggaran sangat bersikreas agar flyover Muara Rapak tetap bisa dibangun segera dan bisa dimasukan ke dalam multiyear contract, namun ada fraksi yang tidak setuju dengan hal itu dan akhirnya anggaran flyover Muara Rapak tidak dimasukan ke dalam APBD Perubahan.
Mengingat masih lamanya pembangunan flyover ini, Adam mengusulkan agar Pemkot Balikpapan dan Pemprov Kaltim melarang sama sekali kendaraan tonase besar melintas di dalam kota, agar kejadian serupa tidak terulang lagi.