Sakit Kronis, Pemkot Surabaya Bantu Pengobatan Mantan Atlet Timnas

21 Januari 2022 15:45 WIB
Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi memimpin pemberangkatan Afi ke Rumah  Sakit Soewandhie untuk dilakukan cek ulang kesehatan.
Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani Eri Cahyadi memimpin pemberangkatan Afi ke Rumah Sakit Soewandhie untuk dilakukan cek ulang kesehatan. ( Humas Pemkot Surabaya)

Surabaya, Sonora.IDMantan atlet sepak bola yang sempat tergabung di tim nasional Indonesia (Timnas U-16), Ahmad Faruq Idhom Afi diketahui menderita penyakit kronis.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Ketua TP PKK Kota Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi berkesempatan mendatangi langsung rumah Afi di Jalan Simorejo 11/11A RT 05 RW 02 Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, Rabu (19/01/2022).

Saat di rumah Afi, Ketua TP PKK Surabaya itu terus menguatkan hati Afi beserta orang tuanya yang kala itu terus menangis. Bahkan, saat itu ia melakukan video call dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi untuk turut menyemangati Afi beserta orang tuanya.

“Semangat sembuh ya,” kata Wali Kota Eri kepada Afi melalui sambungan video call.

Baca Juga: Sidak Kawasan Surabaya Pusat, Wali Kota Eri Temukan Saluran Belum Terkoneksi

Pada kesempatan itu, Ketua TP PKK Surabaya juga memimpin pemberangkatan Afi ke Rumah Sakit Soewandhie untuk dilakukan cek ulang tentang kesehatannya.

Kepala Dinas Kesehatan Surabaya beserta jajarannya sudah menyiapkan mobil ambulance di depan rumah Afi, sehingga dari rumahnya dibawa mobil ambulance ke Rumah Sakit Soewandhie.

Tangis Ketua TP PKK Surabaya pecah kala itu. Ia pun tak kuasa menahan air matanya yang tumpah menyaksikan Afi dimasukkan ke mobil ambulance.

“Saya bisa membayangkan hatinya seorang ibu, saya bisa membayangkan ibunya Mas Afi seperti apa sekarang. Saya bisa membayangkan itu,” kata Ketua TP PKK Surabaya yang berkali-kali mengusap air matanya.

Menurutnya, Afi ini merupakan mantan atlet pemain timnas Indonesia yang mendapatkan cobaan dari Tuhan setelah jatuh di rumahnya sendiri. Begitu mendengar informasi itu, pemkot langsung bergerak cepat turun demi memberikan intervensi.

“Salah satu yang sudah dibantu adalah tempat  tidur medis yang diberikan kepada Adik Afi supaya aktivitas sehari-harinya bisa lebih mudah dan  yang jaga juga lebih gampang,” kata Rini.

Selain itu, Afi langsung dibawa ke rumah Sakit Soewandhie untuk dilakukan cek ulang tentang kondisi kesehatannya. Dengan diperiksa ulang itu, diharapkan rekam medisnya bisa diketahui dan kondisi penyakitnya hingga saat ini.

“Melalui cara itu, nanti bisa diketahui juga apa saja yang harus kami lakukan untuk membantu Adik Afi ini, yang pasti kami akan terus dampingi hingga dia sembuh. Jadi, mohon doanya agar Adik Afi bisa lebih baik lagi ketika mendapatkan pengobatan dari Rumah Sakit Soewandhie,” tegasnya. 

Di samping itu, setelah dicek data keluarga tersebut, ternyata belum masuk ke dalam data base MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah), sehingga saat itu orang tuanya langsung dimasukkan ke dalam data MBR untuk mendapatkan sejumlah intervensi dari pemerintah. 

Oleh karena itu, Rini berharap kepada seluruh warga Kota Surabaya yang mengetahui ada tetangga atau saudaranya yang sakit kronis, diharapkan untuk langsung melaporkan kepada Pemkot Surabaya, baik melalui media sosialnya pemkot atau pun menghubungi Command Center 112.

“Saya mohon kita bersama-sama bergerak, jangan sampai ada Adik Afi lagi di Surabaya ini, mohon doanya untuk semuanya supaya Surabaya lebih baik lagi,” katanya sambil mengusap air matanya lagi.

Baca Juga: Vaksin Booster, Pemkot Surabaya Gelar Vaksinasi Lansia di Balai RW

Sementara itu, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sukomanunggal Surabaya Heri Suprianto yang mengawal dan turut melaporkan kondisi Afi itu menyampaikan apresiasi setinggi tingginya kepada Pemkot Surabaya karena perhatian dan gerak cepatnya dalam membantu Afi beserta keluarganya. 

“Afi ini atlet sepak bola yang sempat tergabung di Timnas U-16. Dia sakit kronis seperti sekarang  ini setelah jatuh di dalam rumahnya. Dia sempat dirawat di RS Dr Ramelan Surabaya selama 2 bulan dan didiagnosa ada penyumbatan di otaknya dan saat akan dilakukan tindakan operasi keluarganya menolak, bahkan dia dibawa pulang dan hanya dirawat sendiri oleh orang tuanya,” kata Heri.

Ia juga menjelaskan kronologi ditemukannya Afi yang sakit kronis itu. Awalnya, ia mengaku hendak melakukan outreach kepada kakek Afi yang juga dalam kondisi sakit. Ketika mau pulang, ia melihat Afi tergeletak di atas kasur, sehingga ia juga melakukan outreach kepada Afi. 

“Setelah itu saya laporkan kepada lurah, camat, dan puskesmas, dan ternyata sampai ke atas dan hari  ini Ibu Wali Kota datang langsung ke sini, sungguh ini perhatian yang luar biasa, terimakasih Pak  Wali Kota, Ibu Wali Kota dan jajaran Dinkes serta jajaran kecamatan dan kelurahan, semoga setelah  diobati di Soewandhie, adik Afi bisa segera pulih,” pungkasnya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm