Sonora.ID - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih memiliki Pekerjaan Rumah besar soal sampah yang hariannya mencapai ribuan ton.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan bahwa Jakarta menghasilkan sampah rata-rata lebih dari 7.000 ton per hari.
Pembuangan akhir sampah tersebut berada di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Sampah menjadi salah satu permasalahan di kota-kota besar. Sebagai kota besar, Jakarta menghasilkan sampah rata-rata mencapai lebih dari 7.000 ton per hari," kata Asep dalam kegiatan Expo Eco-enzyme di Taman Menteng Jakarta Pusat, Minggu (23/01/2022).
Baca Juga: DLHK Kota Bandung: Pembuangan Sampah ke TPA Harus Dikurangi
Asep juga menjelaskan, selain dengan daur ulang dan pakan maggot, saat ini DLH DKI juga akan menggencarkan pengelolaan sampah untuk eco-enzyme.
Eco-enzyme sendiri merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik seperti ampas buah dan sayuran yang dapat menjadi berbagai produk seperti hand sanitizer dan sabun.
"Produknya juga sangat sangat bermanfaat bisa kita pakai langsung bisa kita manfaatkan langsung. Ini bisa semacam konsumsi harian bagi kita," jelas Asep.
Menurut Asep, cara ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengurangi sampah di Bantar Gebang.
Baca Juga: IKLH Kalsel Berhasil Naik, Sungai Martapura Bungas Jadi Prioritas DLH
"Saya yakin, Pak, semuanya ini pasti akan jalan pasti akan bergerak dan Bantar Gebang itu akan terselamatkan," tambahnya.
Maka dari itu, Asep Kuswanto menghimbau warga Jakarta agar sadar sampah dengan memilahnya dari rumah, minimal memisahkan sampah organik dan non organik untuk memudahkan pengolahan.
Selama ini, sampah dari rumah sudah tercampur sehingga dibuang begitu saja ke Bantar Gebang.
"Kalo masyarakat sudah mau pilah sampah dari rumah minimal organik dan non organik saya yakin, Pak, ini akan berjalan," pungkas Asep.