Solo, Sonora.ID - Banjir landa pemukiman warga Dukuh Gatak, RT 01, RW 01, Desa/Kecamatan Banyudono, Boyolali, Minggu malam (23/1/2022).
Banjir menggenangi kios dan rumah warga selama beberapa jam, setidaknya ada 22 rumah kios 3 rumah serta 1 gereja yang terendam banjir.
Suparman (65), Ketua RT setempat, mengatakan banjir ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Saat banjir itu hujan yang mengguyur wilayah Banyudono sebenarnya mulai reda.
Namun anehnya, tak berselang lama, tiba-tiba air datang menggenang.
"Awalnya kecil. Tapi lama-lama terus bertambah tinggi," ujarnya, Minggu malam (23/1/2022)
Banjir yang menggenangi wilayahnya ini diduga berasal dari limpasan air dari wilayah di sebelah barat permukiman penduduk ini.
Ketinggian banjir terbilang relatif ada yang 50 sentimeter ada juga yang mencapai 100 sentimeter tergantung pada kedalaman permukaan tanahnya.
"Tadi di sebelah selatan ini ketinggian air mencapai dada saya," katanya.
Sementara itu, sampai jelang tengah malam tadi, sebagian besar warga masih menunggu di trotoar jalan Semarang-Solo yang tak tegenang banjir.
Baca Juga: Kampung Pajang Solo Diterjang Banjir Setinggi Dada Orang Dewasa, Warga Sibuk Bersihkan Rumah
Sedangkan warga lain mulai mendatangi balai Kampung yang dijadikan tempat pengungsian sementara.
Secara perlahan air mulai surut, meski tak begitu signifikan.
Untuk itu Camat Banyudono Jarot Purnama yang datang ke lokasi banjir untuk berkoordinasi dengan BPBD Boyolali serta perangkat desa setempat, menyebutkan masih ada sebagian warga yang bertahan di dalam rumah dan sebagiannya sudah keluar rumah sekarang berada di jalan.
"Sebagian warga khususnya yang lansia juga telah mengungsi sementara di Balai Kampung yang ada di sekitar dukuh ini," ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan banjir yang terjadi sampai menggenangi rumah warga ini diduga disebabkan tingginya curah hujan.
"Air ini berasal dari wilayah barat laut yang merupakan sawah. Sehingga air masuk ke kawasan permukiman penduduk ini," ujar Yoyok sapaanya, Minggu (23/1/2022).
Banjir ini terjadi karena saluran air tak kuat menampung tingginya limpahan air dari sawah dan menyebabkan pemukiman penduduk wilayah Ketaon pun terendam banjir.
Untuk itu, pihaknya telah menyiagakan perahu karet di sekitaran lokasi yang terkena banjir untuk mengantisipasi terjadi luapan air susulan yang lebih tinggi.
"Saat ini air (banjir) mulai menyusut sekitar 5 sentinan. Tapi Perahu karet akan standby di sini untuk memantau situasi," imbuhnya.
Baca Juga: Sebelum Imlek, 3 Shio Ciong Ini Masih Akan Banjir Rejeki Ini Alasannya