Semarang, Sonora.ID - Dilansir dari laman Semarangkota.go.id Pemkot Semarang sedang melakukan persiapan rencana pembukaan Museum Kota Lama Semarang, meski statusnya masih menunggu arahan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi.
Diketahui posisi Museum Kota Lama ini tepatnya berada di tengah-tengah bundaran Bubakan, pertemuan antara jalan Agus Salim, Jalan MT Haryono/Mataram, dan Jalan Pattimura.
Museum Kota Lama Semarang nantinya akan menyajikan benda bersejarah dengan perpaduan teknologi.
Beberapa benda bersejarah dan konten imersif juga sudah ditampilkan, yaitu perahu dengan perpaduan teknologi imersif berupa pesisir pantai.
Menurut Tim Kuratorial Museum Kota Lama Semarang, Albertus Kriswandono, perahu dan suasana pantai yang ditampilkan secara imersif tersebut menandakan bahwa pada masa lampau, untuk memasuki kota Semarang harus melalui jalur air.
Museum Kota Lama juga menampilkan timeline atau linimasa yang menggambarkan cerita Kota Semarang dari dulu hingga kini. Terdapat pula benda-benda bersejarah yang menandakan cerita bersejarah Kota Lama Semarang.
Museum kota Lama Semarang ini juga terdapat temuan insitu, yaitu sebuah instalasi depo loko pertama di India Belanda pada 1882. Selain itu, Pemkot juga menambah sebuah loko atau trem yang dipadukan dengan teknologi imersif.
Nantinya, pengunjung bisa menaiki loko ini dan seakan-akan berjalan-jalan menikmati suasana masa lampau.
Penasaran jadi kayak apa MUSEUM KOTA LAMA di Kota Semarang?
Check review Praopeningnya -- pic.twitter.com/RESGtYzmhX
— Hendi (Hendrar P) (@hendrarprihadi) January 14, 2022
Baca Juga: Rekomendasi Wisata Bersejarah di Solo, Museum Keris Nusantara Bisa Jadi Solusinya
Plt Kepala Disbudpar Kota Semarang, Sapto Adi Sugihartono mengatakan tahap awal nanti tiket masuk akan diberlakukan secara gratis.
Selanjutnya, Disbudpar Kota Semarang akan melihat perkembangan, atensi masyarakat, dan lain sebagainya.
"Tiket masuk sementara ini gratis dulu. Nanti perkembangannya melihat atensi dan sebagainya. Tahapan awal masih kami siapkan gratis," papar Sapto.
Pihaknya juga akan membuat beberapa sesi kunjungan dengan durasi sekitar 30 menit. Pemesanan tiket akan dilakukan online melalui aplikasi Lunpia. Wisatawan yang masuk harus mendaftar terlebih dahulu kapan dan jam berapa sesuai sesi kunjungan mengingat adanya pembatasan.
Pihak Disbudpar juga masih mempersiapkan hal-lain lain seperti lahan parkir dan main entrance atau pintu masuk utama.
Disbudpar juga masih mendiskusikan aturan atau SOP bagi pengunjung yang masuk ke museum. Pengunjung akan dibatasi mengingat area museum tidak begitu luas. Pembatasan untuk memberikan kenyamanan serta karena dalam museum terdapat lantai kaca dimana beban tentu berbeda dengan lantai pada umumnya.
Baca Juga: Alun-Alun Kota Semarang akan Difungsikan Kembali