Nasib yang malang ini pun dirasakan oleh warga lainnya yakni Mugi (59).
Seorang perempuan yang tinggal di kampung miliarder ini nyaris tak memiliki pekerjaan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare di jual ke PT Pertamina.
Baca Juga: 4 Fakta di Balik Penjara Manusia di Rumah Mantan Bupati Langkat, Modusnya Rehabilitasi Narkoba!
"Ya nyesel, dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta, tapi sejak tak jual saya tidak ada penghasilan," tutur Mugi, di sela-sela aksi unjuk rasa.
Mugi mengaku uang hasil penjualan lahannya itu dijadikan sebagai modal untuk bertahan hidup dan sebagian ditabungkan.
Dirinya menceritakan sebenarnya dia tak ingin menjual lahannya, namun karena seringkali didatangi perwakilan dari pihak Pertamina saat berada di sawah.
"Setiap saya di kebun, saya didatangi dan dirayu-rayu mas, mau diberikan pekerjaan anak-anak saya pokoknya dijanjikan enak-enak, tapi sekarang mana enggak ada," jelasnya
Kecewa dengan harapan palsu yang diberikan PT Pertamina, ratusan warga sekitar lokasi akhirnya melakukan ujuk rasa.
Mereka menagih janji dari PT Pertamina GRR Tuban yang akan memprioritaskan warga lokal sebagai pekerja sebagaimana yang dijanjikan.
Baca Juga: Ngeri! Ini Detik-detik Tronton Maut Tabrak Belasan Pengendara saat di Lampu Merah Balikpapan