"Bincang Pasar Modal-Langkah Awal Mengenal Pasar Modal" dikatakan Fadjar, menjadi upaya simultan yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf untuk dapat memperkenalkan pasar modal kepada para pelaku usaha, khususnya UMKM di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Diharapkan peserta dapat pengetahuan bagaimana meraih alternatif pembiayaan dengan cara melantai di BEI melalui skema IPO.
"Saya sangat optimistis untuk itu, inilah peluang bagi kita untuk memanfaatkan perubahan-perubahan yang tadi saya sampaikan. Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik sekaligus juga memicu iklim perizinan berusaha dan kemudahan berinvestasi terutama di Bogor ini," kata Fadjar.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Hanifah Makarim, menjelaskan, Bogor menjadi kota pertama di tahun 2022 dalam penyelenggaraan "Bincang Pasar Modal" Kemenparekraf/Baparekraf. Nantinya bagi pelaku UMKM yang tertarik dan ingin mengetahui lebih jauh tentang tata cara untuk melantai di pasar modal, Direktorat Akses Pembiayaan memiliki program lanjutan yakni "KreatIPO".
KreatIPO adalah workshop terkait pasar modal yang lebih intensif untuk mempersiapkan pelaku usaha parekraf melantai di Bursa Efek Indonesia.
"Melalui bincang ini kami berusaha memperkenalkan, bahwa bapak ibu pengusaha bisa masuk ke pasar modal dan nantinya dari Bogor ada UMKM yang bisa masuk ke pasar modal. Mungkin tidak bisa cepat, tapi minimal kita memulai pada hari ini. Semoga apa yang kami lakukan hari ini dapat memberikan wawasan baru dan bermanfaat bagi kita semua," ujar Hanifah.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor, Atep Budiman, mengungkapkan, jumlah UMKM di wilayahnya mencapai 65 ribu. Namun dari jumlah tersebut belum ada satu pun yang sudah masuk di pasar modal.
"Mudah-mudahan di tahun 2022 ini, dengan momentum yang difasilitasi Deputi Industri dan Investasi Kemenparekraf, di Kota Bogor akan ada emiten baru nantinya sehingga bisa menjadi role model atau benchmarking bagi teman-teman pelaku UMKM di Kota Bogor," kata Atep Budiman.
"Bincang Pasar Modal-Langkah Awal Mengenal Pasar Modal" di Kota Bogor turut menghadirkan sejumlah narasumber. Yakni Head of IDX Incubator; Aditya Nugraha; Pakar Ekonomi, Ki Saur Pandjaitan; serta Claudia Ingkiriwang selaku Founder Pigijo yang berhasil melantai di pasar modal.
Ki Saur Pandjaitan, menjelaskan, banyak keuntungan yang bisa didapatkan UMKM ketika bisa menjadi emiten di pasar modal. Selain sebagai sarana alternatif terkait permodalan, UMKM dapat mengurangi ketergantungan kepada bank, mempermudah perusahaan untuk ekspansi usaha, juga meningkatkan produktivitas.
Namun faktanya, dari puluhan juta UMKM, data IDX untuk IPO tahun 2019, baru hanya sekitar 11 UMKM yang melakukan IPO di pasar modal.
"Padahal UMKM memiliki kontribusi sebesar 60,3 persen dari total PDB Indonesia, juga UMKM menyerap cukup banyak tenaga kerja dan menyediakan lapangan kerja di Indonesia," kata Ki Saur.
Namun menuju ke sana memang dibutuhkan persiapan dan persyaratan yang terencana. Di antaranya memiliki business plan yang baik dan laporan keuangan. Selain juga informasi legalitas dan lainnya. Pemerintah sendiri telah mempermudah persyaratan bagi UMKM untuk dapat melantai di lantai bursa.