Banjarmasin, Sonora.ID - Kasus positif Covid-19 di Kota Banjarmasin kembali menunjukan tanda-tanda peningkatan.
Berdasarkan data tertanggal 25 Januari 2022, tercatat ditemukan 16 kasus positif Covid-19. Rinciannya, 13 orang menjalani isolasi mandiri dan 3 orang lainnya dirawat di rumah sakit.
"Kita prediksi angka yang ada sekarang ini akan terus naik. Itu kasus positif, hasil pemeriksaan PCR," tekan Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, saat dihubungi awak media, Rabu (26/1).
Machli membeberkan, permulaan peningkatan angka kasus positif Covid-19 terjadi sejak 21 Januari lalu.
Mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 berasal dari transmisi lokal. Alias penularan di dalam daerah atau tidak bepergian.
"Tapi, bisa jadi sebenarnya sumbernya dari orang yang bepergian. Tapi yang kami temukan ini dari orang yang tidak bepergian," pungkasnya.
Lebih jauh, Machli menerangkan, ditemukannya 16 kasus itu berasal dari upaya pengembangan dari yang semula 3 orang dirawat di RS.
Adapun gejala yang dialami, sama dengan gejala pada umumnya. Seperti demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, hilangnya indra penciuman dan pengecap.
"Tak ada gejala baru," tambahnya.
Baca Juga: Gelombang Tinggi di Perairan Surabaya, Wawali Armuji Ingatkan Nelayan
Disinggung apakah yang terkonfirmasi positif itu terpapar varian Omicron? Terkait hal itu, Machli mengatakan yang menginfeksi pasien masih varian Delta.
Alasannya, karena dari sampel yang diperiksa tak ada hal yang mencurigakan.
"Masih varian lama. Kecuali saat pemeriksaan ada hal yang mencurigakan, baru sampel dikirim untuk memastikan apakah varian delta atau bukan," ungkapnya.
Ia menegaskan, dengan adanya lonjakan kasus positif Covid-19, tentu upaya pelacakan menurutnya bakal digiatkan kembali.
"Jadi kami harap kasus ini tidak sampai melonjak. Caranya lainnya bagaimana, yakni dengan mempercepat pelaksanaan vaksinasi," bebernya.
Machli juga mengimbau, agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman, atau lonjakan kasus yang dikhawatirkan pihaknya bisa memicu terjadinya gelombang ketiga.
Di sisi lain, Machli juga menyatakan, ke depannya pengetatan tidak menutup kemungkinan akan dilakukan kembali.
"Sekarang semua tempat wisata dibuka dan longgarnya pertemuan umum di masyarakat," tutupnya.
Baca Juga: Potensi Adanya Covid Gelombang Tiga! Begini Edukasi Anak Bahaya Corona