Sonora.ID - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) kembali melanjutkan Pertemuan G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).
Dalam pertemuan kedua yang dilaksanakan pada 26 Januari 2022 secara daring tersebu, Staf Ahli Menteri Keuangan bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra ditunjuk sebagai Co-chair dari Indonesia, bersama dengan Staf Khusus Menteri Kesehatan bidang Tata Kelola Pemerintahan, Ronaldus Mujur.
Selain negara-negara G20, beberapa negara yang diundang, serta organisasi internasional seperti WHO, IMF, dan Bank Dunia turut ikut serta dalam hajat G20 JFHTF.
Dalam jalannya acara, Wempi Saputra menyampaikan laporan perkembangan program kerja yang telah didiskusikan sebelumnya oleh negara-negara G20 secara intensif.
Program tersebut mencakup isu penguatan koordinasi antara kesehatan dengan keuangan, pembentukan sekretariat JFHTF, dan fasilitas pembiayaan global. Wempi dalam pidatonya di hadapan para perwakilan internasional, mengajak negara G20 untuk bahu membahu mewujudkan program tersebut.
"Indonesia dan Italia, selaku co-chairs dari JFHTF, berkomitmen untuk terus menyukseskan program yang akan diusung JFHTF," ujar Wempi, Rabu (26/1/2022).
Pada kesempatan yang sama, Ronaldus juga menekankan bahwa hasil kerja JFHTF ini, diharapkan dapat menjadi output yang konkrit dari Presidensi G20 Indonesia.
"Pertemuan kedua JFHTF ini menunjukkan bagaimana negara-negara G20 bekerja sama secara kolosal dalam mencapai upaya terbaik untuk meninggalkan warisan bagi dunia," ujar Ronaldus, Rabu (26/1/2022).
Dalam pertemuan kedua G20 JFHTF, negara-negara G20 secara umum menyampaikan dukungannya terhadap usulan program kerja, yang disusun oleh Indonesia dan Italia sebagai co-chairs, termasuk di dalamnya mengenai pembentukan sekretariat.
Baca Juga: Wagub DKI Yakin Banjir dan Omicron Tak akan Ganggu G20 di Jakarta
Negara-negara G20 juga mendorong penguatan Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator, utamanya terkait pemantauan target vaksinasi, tes, perawatan, serta alat pelindung diri (APD) secara global. Negara-negara G20 juga mendorong percepatan vaksinasi global, pendistribusian berkeadilan dan merata, serta harga vaksin yang terjangkau.
G20 mendorong pencapaian target vaksinasi global sebesar 70% pada pertengahan 2022. Oleh sebab itu, G20 mendorong kerjasama antar lembaga pemerintah dan non-pemerintah di tingkat global maupun di tingkat regional, dalam mengatasi hambatan keuangan, perdagangan, serta memastikan ketersediaan akses bantuan bagi kelompok rentan.
Anggota G20 sepakat menggarisbawahi pentingnya peran sekretariat dalam melakukan koordinasi antara bidang kesehatan dengan keuangan, guna mewujudkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon (PPR) terhadap pandemi, ataupun keadaan darurat kesehatan lainnya, yang sejalan dengan peraturan kesehatan internasional.
Sebagai sebuah gugus tugas gabungan, kementerian bidang keuangan dan kesehatan negara anggota G20, bersama dengan WHO dan Bank Dunia, akan melakukan identifikasi lebih lanjut dalam rangka meningkatkan kolaborasi bidang kesehatan dan keuangan.
Baca Juga: Gugus Tugas Energi, Sukseskan G20