“Perkembangan ini merupakan sebuah langkah besar untuk mewujudkan visi menciptakan jaringan sistem pembayaran ritel yang cepat dan efisien di ASEAN, yang pada akhirnya akan mengakselerasi transformasi digital dan integrasi keuangan untuk kepentingan individu maupun bisnis,” jelas Jessica.
Terwujudnya interkoneksi dan interoperabilitas QR Code pembayaran nasional antara Indonesia dan Malaysia menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan.
Indonesia dan Malaysia mencatat jumlah pelancong yang cukup besar dengan rata-rata 5,6 juta kedatangan setiap tahun sebelum pandemi. Hal ini juga akan semakin memperkuat hubungan ekonomi yang erat antara kedua negara, khususnya guna mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Terselenggaranya inisiatif tersebut berkat kerja sama berbagai pemangku kepentingan kedua negara di bawah supervisi bersama BI dan BNM, yaitu Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), RAJA (Rintis, Artajasa, Jalin, dan Alto) dan Payments Network Malaysia Sdn Bhd (PayNet) sebagai switching, bank setelmen yaitu Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI) dan CIMB Bank Berhad, serta peserta uji coba lainnya yang merupakan Penyedia Jasa Pembayaran baik bank maupun nonbank dari kedua negara. Untuk ke depannya, Bank Indonesia akan terus memperluas kerja sama QRIS antarnegara dengan negara-negara lainnya.
Inisiatif QRIS antarnegara ini juga sejalan dengan agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia terkait Cross-border Payments Roadmap dalam upaya menjaga momentum yang diinisiasi sejak dua periode Presidensi G20 sebelumnya untuk mengatasi tantangan pembayaran antarnegara.
Baca Juga: Gandeng BNI, BI Sulsel Sosialisasi Penggunaan QRIS di Pusat Perbelanjaan