Sonora.ID - Dalam menjalani hidup, relasi pertemanan merupakan salah satu faktor seseorang dapat bertahan hidup.
Dari yang paling minimalis, berteman dapat menjadi sarana bagi kamu untuk mencurahkan segala pikiran atau pun perasaan yang mungkin membuatmu resah.
Dengan hadirnya teman, kamu bisa mencurahkan isi kepalamu dan mendapatkan umpan atau saran.
Pertemanan juga dalam skala yang lebih besar bisa membantumu dalam kemudahan akses, entah itu akses bekerja, akses untuk memperoleh fasilitas tertentu, dan sebagainya.
Akan tetapi, tidak semua orang dapat berteman dengan mudah.
Bisa jadi kita adalah salah satu yang seringkali merasa canggung atau bingung bagaimana menjadi teman yang baik.
Membicarakan hal tersebut, motivator Hing memberikan tips esensial dalam berteman melalui siaran 'Tips Mendapat Teman Baru ala Hingdranata Nikolay, Berikan Benefit' yang mengudara di Radio Smart FM (24/1/22).
Manusia walaupun tidak belajar mendeteksi bahasa tubuh, pada dasarnya memilki kemampuan natural untuk merasakan gerak-gerik seseorang.
Hing menjelaskan kalau manusia sebetulnya dapat merasakan ketidak jujuran seseorang atau seseorang yang berlaga palsu.
Baca Juga: Kenali Tanda Toxic Friendship, Nggak Berfaedah Mending Tinggalkan Saja
Utamanya adalah ketika merasakan orang-orang di sekitarmu hanya ingin berteman karena ingin memanfaatkan; kamu akan cenderung mudah mendeteksinya.
Cara terbaik untuk berteman adalah kamu harus memiliki niatan yang tulus untuk membangun hubungan.
"Kalau kita ingin membangun pertemanan cara terbaik yang kita bawa ke dalam setiap percakapan adalah manfaat; punya satu kebiasaan untuk memberikan manfaat atau value," ujarnya.
Pada dasarnya senang menerima manfaat dari orang lain dan terutama ketika sifatnya membantu.
Membantu ini tidak harus selalu berkaitan dengan materialistik.
Jika selalu membiasakan diri untuk memberikan value kepada orang-orang, hal ini akan terus membantu pertemananmu yang meluas sekaligus bermanfaat.
"Bahkan ketika kamu hanya menjadi pendengar yang baik. Soalnya banyak orang yang tidak dapat ngomong sesuatu bahkan di dalam kelompoknya sendiri," jelas motivator tersebut.