Terlebih kamu bisa dengan mudah membagikan cerita ataupun keluhanmu.
Di media sosial, kamu bisa dikatakan tidak merugi karena minim transaksi yang melibatkan pengeluaran uang.
Namun Arvan menegaskan kalau "tidak membayar itu bukan berarti tidak membayar apa pun,"
Sebetulnya sebelum menggunakan media sosial, kamu sudah membayarnya, yakni dengan perhatian (attention).
Menurutnya, media sosial telah merenggut perhatianmu.
Dan perhatian ini menjadi sumber daya terpenting bagi manusia, padahal perhatian ini juga ternyata bersifat langka.
"Ketika kita memberikan perhatian ke media sosial, apalagi sampai menghitung jumlah likes dan membanding-bandingkan status kita dengan orang lain, kita akan melupakan hal-hal penting dalam hidup kita," jelasnya.
Artinya, terdapat hal-hal penting yang kamu abaikan, bahkan ketika itu menyangkut tentang masalah hidup yang sebetulnya tengah kamu hadapi.
Akan menjadi hal lain ketika kamu membicarakan tentang bisnis atau marketing yang mengupayakan perhatian melalui likes dan pengikut.
Baca Juga: 5 Daftar Makanan Viral di Tahun 2021, Pernah Mencobanya?
Tetapi ketika membicarakan ranah personal, jangan sampai pola bisnis ini juga diterapkan dalam kehidupanmu.