Bandung, Sonora.ID - Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) bersama dengan Bank Indonesia (BI) Wilayah Jawa Barat (Jabar) menggelar pemilihan Cup of Excellence (COE) 2022 yang berlangsung di Mall Paris Van Java (PVJ) Bandung, Kamis dan Jumat (27 dan 28/1).
"COE adalah kompetisi tahunan untuk menemukan kopi-kopi berkualitas tinggi (specialty coffee) dan memberi apresiasi yang setimpal bagi para petani kopi," ucap Kepala Bank Indonesia Wilayah Jawa Barat Herawanto dalam jumpa pers di Mall PVJ, Kamis (27/1/2022).
"Event ini merupakan salah satu upaya strategis untuk mengembangkan kopi specialty khas Jawa Barat menuju pasar global," ujarnya.
Salah satu komoditas ekspor Jawa Barat (Jabar) yang berpotensi untuk terus dikembangkan adalah kopi. Selain memiliki daya saing ekspor, kopi juga bernilai tinggi untuk pasar dalam negeri.
Herawanto melanjutkan, kondisi perekonomian global yang semakin membaik akan berdampak positif terhadap geliat perdagangan dunia, termasuk permintaan ekspor kepada Indonesia.
Perbaikan ekonomi nasional, juga tercermin pada ekonomi Jawa Barat yang merupakan kontributor ekonomi terbesar ketiga secara nasional dengan pangsa sebesar 13,5 persen dari PDB Indonesia.
"Geliat ekonomi terlihat di seluruh Jabar, sehingga pemulihan ekonomi diperkirakan terus berlanjut pada 2022," ungkap Herawanto.
"Keikutsertaan Indonesia dalam jajaran negara pelaksana COE menempatkan Indonesia sebagai negara pertama di Asia yang menyelenggarakan COE sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu negara produksi kopi terbesar di dunia yang dibuktikan sebagai negara pengekspor kopi peringkat 4 dunia di tahun 2021," tuturnya.
"Event ini juga merupakan bagian dari Road to G20, di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah sepanjang tahun 2022 ini," imbuhnya.
Baca Juga: Seribu Bibit Kopi Ditanam untuk Kembangkan Agroforesty di Kabupaten Bandung
Lebih lanjut Herawanto menyampaikan, bahwa event COE menjadi pembuka jalan bagi petani kopi Indonesia untuk melakukan ekspor dan menjual produk kopi melalui berbagai marketplaces.
Diketahui rangkaian COE 2021 merupakan satu rangkaian panjang yg dimulai dengan penerimaan sample, lalu tahapan seleksi dan penjurian mulai dari tahap nasional hingga tahap internasional, hingga akhirnya terpilih 32 kopi dari berbagai daerah di Indonesia sebagai COE Winners, 10 diantaranya merupakan kopi dari Jawa Barat.
Secara rinci, 26 kopi dinobatkan sebagai COE Winners, merupakan kopi dengan raihan cupping score minimal 87, dan 6 kopi lainnya memiliki memiliki rentang cupping score 85 sd 86,99 dan berstatus sebagai National Winners.
Selanjutnya, ke-32 kopi tersebut akan mengikuti lelang internasional secara virtual. Hingga saat ini, tercatat 120 potential buyers dari 27 negara telah terdaftar untuk mengikuti proses lelang.
"Banyak sekali aspek penting yang perlu terus dikembangkan oleh petani kopi antara lain pemanfaatan teknologi atau digitalisasi untuk menghasilkan kopi berkualitas, serta memiliki konsistensi karakteristik baik dari rasa, aroma, maupun bentuknya," lanjut Herawanto.
Selain itu, kata Herawanti, proses produksi dan pengolahan kopi harus berpegang teguh pada prinsip keberlanjutan.
"Sustainable agriculture bukanlah suatu hal yang sulit untuk dilakukan pada klaster kopi. Efisiensi penggunaan air, substitusi pupuk organik, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pengembangan pertanian kopi berbasis konservasi alam namun tetap memberdayakan masyarakat sekitar agar produktif adalah beberapa contoh implementasi yang dapat dilakukan untuk mewujudkan peningkatan produktivitas kopi secara sustainable sebagaimana konsep green economy," pungkasnya.
Diketahui 10 dari ke 32 COE Winners ini adalah kopi dari Jawa Barat, 2 di antaranya berasal dari kopi Wanoja dan 1 dari kopi Mahkota – Garut yang telah mengimplementasikan budidaya kopi berbasis konservasi alam atau yang disebut agroforestry.
Baca Juga: Deretan Makanan yang Cocok Disantap Bareng Kopi!