Sonora.ID - Remaja adalah salah satu kelompok usia yang menggunakan sebagian besar waktunya untuk mengeksplor diri. Mereka senang mencari hal-hal baru yang tak pernah diketahui sebelumnya.
Pada masa itu, para remaja mulai mengalami pubertas. Artinya, terdapat beberapa perubahan kecil pada tubuh dan juga kondisi psikologis. Selain itu, meningkat pula perkembangan seksualnya yang dimulai dengan berani melihat konten pornografi.
Canggihnya teknologi membuat konten-konten tersebut semakin marak berseliweran di media sosial. Karena diliputi rasa penasaran, mereka akan mencoba melihatnya hingga dapat menimbulkan kecanduan.
Padahal, menonton film pornografi dalam jangka waktu yang lama dan cukup sering memiliki berbagai macam akibat buruk. Salah satunya dialami oleh dua pemuda di Sulawesi Tenggara, yakni IR (16) dan RM (18) yang tega mencabuli dua anak perempuan berusia delapan tahun.
Lantas, apa sajakah dampak buruk bagi remaja apabila kecanduan melihat konten-konten pornografi?
Baca Juga: Seksolog: Kecanduan Pornografi Bisa Timbulkan Salah Persepsi Soal Seks
Mendorong untuk Meniru Tindakan Seksual
Saat menonton konten pornografi secara berlebih, para remaja cenderung memiliki rasa penasaran untuk mempraktikkan aktivitas seksual tersebut.
Padahal, banyak dari aktivitas seksual yang harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Bahkan, untuk melakukan seks, orang dewasa pun memerlukan konsultasi dengan dokter agar tak terkena penyakit menular dan juga penyimpangan seksual.
Untuk memuaskan hasratnya, mereka akan meniru aktivitas yang telah ditonton kepada orang lain. Bisa saja, mereka melakukan tindak kejahatan dengan mengancam korban yang berujung pada kasus kekerasan seksual.
Membentuk Sikap, Nilai, dan Perilaku Negatif
Selain meniru, menonton konten pornografi juga dapat mengubah sikap, nilai, dan perilaku remaja. Mereka akan memiliki penggambaran adegan seksual yang berbeda karena telah mengeksplorasi berbagai konten. Hal itu menyebabkan terganggunya proses pendidikan seks.
Selain itu, mereka cenderung lebih sensitif apabila keinginannya tak terkabulkan. Bahkan, para remaja juga bisa memandang lawan jenis lebih rendah sehingga rentan melakukan kejahatan seksual.
Menyebabkan Sulitnya Berkonsentrasi
Pornografi juga menyebabkan remaja sulit berkonsentrasi, khususnya dalam kegiatan sehari-hari. Mereka cenderung akan merasa gelisah karena selalu membayangkan konten pornografi yang dilihat.
Konten-konten itu akan mengendap di alam bawah sadar sehingga membuatnya sulit konsentrasi, tidak fokus, malas untuk belajar, dan tidak bergairah melakukan aktivitas sehari-hari. Bahkan, bisa saja mereka kehilangan pandangan terhadap jati diri bahwa sebenarnya mereka itu masih remaja.
Baca Juga: Bimbing Anak, Seorang Ibu Kaget Temukan Konten Pornografi di Situs Belajar Online
Tertutup dan Tidak Memiliki Rasa Percaya Diri
Remaja pecandu pornografi akan lebih menjadi pribadi yang tertutup, gampang minder, dan tak percaya diri. Hal ini dikarenakan mereka hanya berfokus untuk menyenangkan diri dengan melihat konten-konten porno.
Oleh karena itu, keinginan untuk berproses menjadi pribadi yang lebih baik dengan memiliki tujuan hidup pun rendah. Padahal, keduanya sangat diperlukan sebagai persiapan untuk masa depan.
Timbulnya Perilaku Seksual yang Menyimpang
Setelah melihat satu konten pornografi dan ternyata merasa senang, para remaja cenderung untuk mengeksplor konten-konten lainnya. Pornografi sendiri memiliki banyak konten yang sangat nyeleneh dan menyimpang. Sementara itu, penyimpangan seksual itu adalah tindakan yang tak lazim dilakukan.
Mereka bahkan bisa dan berani mempraktikkan penyimpangan itu dengan orang-orang, benda, tumbuhan, hingga hewan di lingkungan sekitar. Salah satu penyimpangan yang sangat merugikan anak-anak kecil adalah pedofilia.
Perbincangan seputar momen pertama kali menonton film dewasa bisa kalian dengarkan pada episode sembilan siniar Momen Satu Kali di Spotify, atau saksikan langsung di YouTube Sonora FM.