Sragen, Sonora.ID - Jembatan di Dukuh Mlokolegi, Desa Celep, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Sragen amblas, pada Jumat (28/1/2022).
Jembatan tersebut memiliki lebar 5 meter, dengan panjang dan ketinggian sekitar 5 meter.
Amblasnya jembatan tersebut menyebabkan terputusnya akses Sragen-Jambangan.
Pembatas jembatan yang ada di sisi kanan dan kirinya juga ikut jatuh ke bawah.
Karena peristiwa ini, akses jalan ditutup total dengan diberi penghalang dan garis polisi.
Mulyadi (59), warga sekitar yang menyaksikan kejadian ini, mengatakan bahwa jembatan tersebut telah ambrol sebanyak dua kali.
"Jembatan ambrol pertama sekitar pukul 02.30 WIB, sedangkan yang kedua ambrol lagi sekitar pukul 03.00 WIB," ungkapnya.
Baca Juga: Wisata Baru di Sragen, Embung Guwoharjo di Karangmalang
Saat jembatan tersebut ambrol, Mulyadi yang tengah tertidur sontak terbangun, karena merasakan getaran dari jembatan yang ambrol tersebut.
"Ambrol pertama itu yang tahu istri saya, terdengar bunyi greeg, dan getarannya dirasakan sampai rumah," akunya.
"Kemudian yang kedua sama, sampai saya terbangun, rasanya seperti mimpi itu," jelasnya.
Jembatan tersebut sudah ada sekitar tahun 1980an. Karena sudah berumur cukup tua, pondasinya sudah lapuk dan tergerus air, sehingga tidak mampu lagi menyangga jembatan, tanah di jembatan tersebut juga sudah retak-retak.
Terlebih lagi, beberapa hari belakanga ini, curah hujan yang turun di wilayah Sragen juga cukup tinggi.
Amblasnya jembatan tersebut memakan korban, terdapat dua pengendara sepeda motor yang terperosok di dalamnya.
Ketika sedang tidur, dari dalam rumah, Mulyadi mendengar ada orang yang berteriak dari arah jalan.
Kemudian ia langsung berlari menuju sumber suara, ia mendapati kondisi jembatan sudah amblas dan dua orang terperosok ke dalamnya.
"Saya datang, sudah ada dua orang yang terperosok ke dalam itu, satu ibu-ibu dan satu lagi seorang laki-laki.”
Korban pertama yakni Sunanti (58) warga Dukuh Sumberjo, RT 13, Desa Wonorejo, Kecamatan Kedawung.
Baca Juga: Sederet Catatan Kasus Narkoba di Sragen pada Awal Tahun 2022
Kemudan disusul korban kedua yakni Fajar Yayan (26) warga Dukuh Kajen, Desa Celep, Kecamatan Kedawung.
Menurut cerita dari Mulyadi, awalnya Sunanti melintasi jembatan tersebut karena hendak pergi ke Pasar Jambangan untuk kulakan.
"Ibunya itu mau belanja ke pasar Jambangan, menggunakan sepeda motor Supra X dengan beronjong dibelakangnya, jatuh ke bawah, menabrak pembatas jembatan yang ikut longsor juga," jelasnya.
Kondisi dari Sunanti terjepit beronjong yang dibawa oleh dirinya, kakinya berdarah dan terdapat luka dipunggungnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit, ternyata Sunanti mengalami patah tulang di bagian kaki dan tangan.
Sesaat setelah Sunanti terjatuh, korban kedua bernama Fajar sedang berjalan dari arah Sragen yang saat itu hendak pulang menuju ke rumahnya.
Beruntung, Fajar tidak mengalami luka yang cukup serius. Diriny juga turut serta dalam proses evakusi Sunanti dengan bantuan orang-orang di sekitar lokasi kejadian. Sunanti lngsung dilarikan ke rumah sakit terdekat dengan menggunakan ambulan.
"Setelah itu semua datang, dari Basarnas, BPBD, Pak Lurah, semua langsung kesini," pungkasnya.