Boyolali, Sonora.ID -  SMA Negeri 1 Kemusu, Boyolali mengalami kerusakan akibat diterjang banjir pada Kamis (27/1/2022).

Beberapa bangunan di SMA Negeri 1 Kemusu yang mengalami kerusakan, antara lain pagar sekolah sepanjang puluhan meter serta bangunan gudang yang digunakan untuk menyimpan meja kursi yang sedang dalam perbaikan.

Kepala SMA Negeri 1 Kemusu, Muh Zuhri, mengatakan bahwa penyebab banjir dikarenakan debit saluran air di sekitaran sekolah cukup tinggi akibat hujan deras.

"Saluran airnya tidak mampu menampung air karena sangat deras, tapi sebenarnya tidak tersumbat," ujarnya, Jumat (28/1/2022).

Debit air yang tinggi itu tertahan oleh pagar sekolah di bagian selatan, sehingga mengakibatkn jebolnya pagar sekolah sepanjang kurang lebih 50 meter.

Baca Juga: Simpang Lima Boyolali Banjir, Mobil yang Melintas Mogok Tergenang Air

Kemudian air masuk ke dalam area sekolah dan sampai menjebol bangunan gudang. Air dengan ketinggian mencapai 20 cm menggenangi lingkungan sekolah, mulai dari dari ruang kelas, laboratorium, ruang kesenian hingga perpustakaan.

"Air sempat tertahan, kemudian menjebol tembok pagar di bagian utara sepanjang 25 meter, ada beberapa meja kursi yang dalam perbaikan terbawa arus," katanya.

Selain itu, banjir juga sempat menggenangi beberapa ruangan, mulai dari ruang kelas, laboratorium, ruang kesenian hingga perpustakaan.

Menurut pernyataan Zuhri, Kerugian materiil dari terjadinya peristiwa banjir yang menimpa SMA Negeri 1 Kemusu ini mencapai Rp 700 juta.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini dikarenakan pada saat proses kejadian, kegiatan pembelajaran tatap muka sudah selesai.

Baca Juga: Bubur dan Nasi Tumpang Mbah Mitro Wisata Kuliner Legendaris Boyolali

"Sudah kita laporkan juga ke cabang dinas, untuk pembersihan hari ini belum dilakukan karena masih menunggu kesiapan. Rencananya nanti mulai Senin," jelasnya.

Akibat dari peristiwa ini, pelaksanaan PTM di SMA Negeri 1 Kemusu akan ditunda selama sepekan kedepan mulai hari Senin sampai menunggu proses pembersihan selesai dilakukan. Rencananya, pembelajaran tatap muka akan diganti dengan pembelajaran secara daring.

"Arahan dari Kepala Cabang Dinas seperti itu, pembelajaran secara daring satu pekan kedepan sampai menunggu proses pembersihan," .