Misalnya yang terjadi di SMPN 1, yang diketahui terkonfirmasi positif setelah menjalani pemeriksaan di rumah sakit.
"Jadi dari rumah sakit memberitahu ke kami kalau ada siswa SMP 1 Kelas VII yang positif," sambungnya.
Ia menekankan, pihaknya telah meminta pihak sekola untuk mengubah pola belajar menjadi PJJ selama 14 hari kedepan.
"Sudah kami edarkan ke kepala sekolah untuk menghentikan PTM. Terhitung mulai Senin 31 Desember sampai Minggu 6 Februari," ujarnya.
"Kita lihat lagi perkembangannya, kalau tidak memungkinkan maka kita tambah lagi satu minggu," tambahnya.
Baca Juga: Temukan Klaster Sekolah, Pemkot Pontianak Hentikan Sementara PTM
Lebih jauh, Ia menambahkan, pihaknya juga sudah mengkoordinasikan kondisi tersebut kepada pihak DPRD Banjarmasin.
"Kita juga sudah minta izin ke DPRD untuk mengganti PTM di SMP tersebut dengan PJJ sementara waktu ini selama satu minggu," pungkas mantan Kepala Sekolah SMPN 10 itu.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Banjarmasin, Gusti Khairurrahman membenarkan bahwa ada seorang siswanya yang terpapar Covid-19.
"Besok, (31/1) seluruh siswa diistirahatkan di rumah dahulu. Karena kami mau rapat penyusunan jadwal PJJ,," ucapnya, kemarin (30/1).
"Yang bersangkutan beberapa waktu lalu memang izin tidak masuk sekolah karena sakit. Setelah beberapa hari kemudian yang bersangkutan dirawat di rumah sakit, baru kami mengetahui yang bersangkutan terpapar Covid-19," jelasnya.
"Dan setelah di-tracking, kami juga diberitahu bahwa kalau tidak keliru ada 12 anak lainnya yang terpapar. Tapi tidak bergejala. Itu menurut keterangan pihak Puskesmas Teluk Dalam yang men-tracking yang hasilnya dilaporkan ke pihak RSUD Sultan Suriansyah," pungkasnya.
Baca Juga: Orang Tua Siswa Masih Takut PTM 100% Full Digelar di Palembang