Media Tak Lekang Waktu, Pendengar Radio Meningkat Tajam saat Pandemi!

31 Januari 2022 11:00 WIB
Ilustrasi Pendengar Radio
Ilustrasi Pendengar Radio ( Freepik.com)

Sonora.ID - Di zaman yang tak hentinya berkembang bahkan dalam waktu yang sangat cepat, media pun mengalami perkembangan pesat, yang menyajikan audio, visual, bahkan layanan interaktif lainnya.

Siapa yang sangka, justru radio yang menyajikan program secara audio saja, bisa tetap bertahan di tengah perkembangan zaman dan tak lekang oleh waktu?

Hal ini terbukti dari data yang disajikan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam website remsi mereka, kemenparekraf.go.id, yang menyebutkan bahwa media konvensional, seperti TV dan radio mengalami pertumbuhan 10,42 persen pada tahun 2020 silam.

Ditambah lagi dengan hasil temuan Nielsen yang menunjukkan hingga kuartal ketiga 2016 terlihat 57 persen dari total pendengar radio justru berasal dari Generasi Z dan Milenial.

Dari banyaknya pendengar, khususnya pada generasi tersebut, memberikan harapan besar bagi radio di Indonesia, karena kedua kelompok usia ini disebut sebagai masa depan yang akan membuat radio tetap eksis.

Itulah sebabnya media ini dicap sebagai media yang tak lekang waktu.

Meningkat selama pandemi

Tak berhenti di situ, Vice Director KG Radio Network, Viliny Lesmana atau yang akrab disapa Vivi, menyatakan bahwa pada masa pandemi pendengar radio konvensional justru meningkat tajam, hingga 4 juta pendengar.

“Dari 13 juta menjadi 17 juta orang di wilayah Jakarta Raya. Mungkin ini karena kondisi yang di rumah saja, jadi bosan di rumah dan mereka bosan yang sudah ada, seperti TV dan YouTube. Terjadi perubahan pola konsumsi radio saat ini,” paparnya tegas.

Baca Juga: Kemenag Kota Yogyakarta Jalin Kerjasama Talk Show On-Air Dialog Agama Melalui Radio Sonora FM Yogyakarta dan Radio Smart FM Yogyakarta

Dalam survei juga disampaikan bahwa radio juga menjadi media pilihan pemerintah dan partai polirik untuk beriklan.

Di sisi lain, peran strategis dalam memperkuat ekonomi kreatif di masa pandemi dan edukasi bagi masyarakat juga menjadi poin penting dari media yang satu ini.

Industri kreatif

Bicara tentang salah satu industri yang sedang banyak digencarkan di Tanah Air, Vivi juga menegaskan bahwa fleksibilitas radio juga sangat bisa dimanfaatkan untuk membantu industry kreatif di Indonesia.

“Saat ini ada ratusan radio di Jakarta dan ada ribuan totalnya di Indonesia. Bayangkan jika semua radio bisa mengoptimalkan fleksibilitasnya sebagai media promosi, berapa banyak teman-teman UMKM yang akan terbantu. Radio juga bisa menyebarkan semangat yang bagus untuk menyebarkan rasa optimisme ke seluruh pendengar di berbagai daerah,” ungkap Vivi.

Ditambah lagi dengan adanya perubahan dari analog menjadi digital, agaknya hal ini melebarkan peluang untuk perkembangan industri kreatif melalui media radio.

Vivi berbagi cerita dari salah satu pendengar di Ukraina yang sangat terbantu dengan adanya radio streaming ini. Pendengar itu sangat menyambut baik kehadiran radio streaming karena dia bisa mengetahui situasi terbaru di Indonesia.

“Radio streaming jadi bisa menembus ruang dan waktu. Tidak ada batasan lagi. Radio bisa menemani mereka, pendengar di luar Indonesia sekalipun, dalam berbagai keadaan,” kata Vivi.

Revolusi siaran radio dari analog ke digital memberikan keuntungan tersendiri bagi pendengar. Pasalnya, dari segi kualitas radio digital tentu lebih baik dibandingkan radio analog. Suara yang dihasilkan radio digital juga tahan dari gangguan (noise) gelombang radio lainnya. Karena itu, pendengar mendapatkan suara siaran yang lebih jernih dan lebih hemat biaya.

Baca Juga: Kemenag Yogyakarta Jalin Kerja Sama Dialog Agama dengan Radio Sonora 97,4 FM dan Smart 102,1 FM

Di sisi lain, sekarang ini banyak sekali platform musik digital atau music on demand yang sedang naik daun. Namun menurut Vivi hal ini bukanlah saingan bagi radio karena keduanya memiliki konsep yang berbeda sejak awal.

Ketika mendengarkan podcast, pendengar hanya ingin mencari informasi yang ingin dia dengar. Sementara ketika mendengarkan radio, ada interaksi yang terjadi dan tidak monoton.

“Radio kini tidak hanya audio, tapi juga visual. Bagaimana radio harus bisa memanfaatkan berbagai media sosial adalah kunci untuk mempertahankan eksistensi. Jangan menolak teknologi, tapi jadikan teknologi dan digital justru sebagai teman dan sebagai cara untuk terus berkembang” tutup Vivi di akhir wawancaranya.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm