Ada 44 Kejadian Tanah Longsor Sepanjang Tahun 2021, Wonogiri Jadi Daerah Rawan Longsor

31 Januari 2022 13:00 WIB
ilustrasi: Kejadian tanah longsor di Wonogiri (TRIBUNSOLO)
ilustrasi: Kejadian tanah longsor di Wonogiri (TRIBUNSOLO) ( )

Solo, Sonora.ID - Wonogiri jadi daerah rawan longsor, 2021 ada puluhan kejadian dengan kerugian mencapai Rp 1 Miliar.

Kabupaten Wonogiri termasuk dalam daerah rawan tanah longsor, hal ini di karenakan sepanjang tahun 2021 tercatat ada sebayank 44 kejadian longsor yang terjadi di Kabupaten Wonogiri.

Hal itu di kemukakan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto.

Bambang juga menambahkan dari 25 kecamatan yang ada di wilayah Wonogiri, Kecamatan Tirtomoyo menjadi daerah yang paling banyak menyumbang kejadian tanah longsor.

"Di Tirtomoyo tercatat ada 14 kejadian tanah longsor di tahun lalu," terang, Sabtu (29/1/2022).

Baca Juga: Terus Diguyur Hujan, Tanah Longsor Blokir Akses Penghubung Antar Desa di Boyolali

Menurut Bambang, selain di Tirtomoyo, tanah longsor juga terjadi di 13 kecamatan lain, sehingga ada 14 kecamatan yang pernah terjadi longsor, termasuk Wonogiri kota.

Perkiraan pihak BPBD Wonogiri, kerugian yang diakibatkan oleh puluhan kejadian tanah longsor itu ditaksir mencapai Rp 1.050.500.000.

Sementara itu, ada sejumlah faktor yang bisa memicu tanah terjadinya longsor. Misalnya adalah tingkat kemiringan tanah hingga jenis tanah.

"Termasuk juga tanaman yang ada dan juga pengaturan air di area tersebut," jelasnya.

Bambang juga mengatakan ada beberapa cara yang bisa di lakukan oleh warga untuk mengantisipasi terjadinya tanah longsor.

Salah satu cara yang bisa dilakukan warga adalah dengan memeriksa apakah ada rekahan tanah yang terjadi di area rawan longsor seperti tebing.

Selain itu juga warga bisa melakukan penanaman tanaman dengan akar yang kuat dalam mengikat tanah di daerah rawan longsor.

 Baca Juga: Polda DIY Gelar Apel Kesiapsiagaan Antisipasi Bencana Alam

Tanaman yang bisa ditanam misalnya adalah rumput vetiver atau akar wangi.

Belum lagi musim hujan seperti sekarang ini, longsor bisa saja terjadi kapan saja.

"Kalau terjadi rekahan, bisa diupayakan untuk ditutup dengan tanah. Ini kan manajemen air. Bisa juga mengantisipasi kejenuhan air di tanah dengan cara mengalihkan aliran air ke dalam tanah," terang Bambang.

Selain itu, BPBD Wonogiri juga telah melakukan perbaikan empat Early Warning System (EWS) tanah longsor.

EWS itu tersebar di Dusun Belang Desa Temboro Kecamatan Karangtengah dan Dusun Joho Desa Gedawung Kecamatan Kismantoro.

Sementara dua alat EWS lainnya di pasang di Dusun Galih dan Dusun Duren Desa Sumber Kecamatan Purwantoro.

Baca Juga: Terus Diguyur Hujan, Tanah Longsor Blokir Akses Penghubung Antar Desa di Boyolali

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm