Kue beras ketan (Memberikan penghasilan atau posisi yang lebih tinggi)
Makanan pembawa hoki berikutnya adalah kue beras ketan.
Kue beras ketan (年糕 Niángāo /nyen-gaoww/) adalah makanan keberuntungan yang disantap pada Malam Tahun Baru Imlek.
Dalam bahasa Cina, kue beras ketan berarti "semakin tinggi dari tahun ke tahun".
Dalam pikiran orang Cina, ini berarti semakin tinggi Kamu maka semakin makmur bisnis Kamu.
Bola nasi manis (Memiliki makna kebersamaan keluarga)
Selanjutnya, ada bola nasi manis yang dijuluki sebagai makanan pembawa hoki.
Bola nasi manis (汤圆 Tāngyuán /tung-ywen/) adalah makanan utama untuk Festival Lentera Tiongkok, namun, di Tiongkok selatan, orang memakannya selama Festival Musim Semi.
Pengucapan dan bentuk bulat bola nasi manis dikaitkan dengan reuni dan kebersamaan. Itu sebabnya mereka disukai oleh orang Tionghoa saat perayaan Tahun Baru.
Mie (Kebahagiaan dan umur panjang)
Selama Tahun Baru Imlek, mie juga termasuk makanan pembawa hoki. Mie biasanya disebut sebagai mie panjang umur.
Secara mengejutkan, mie panjang umur (长寿面 Chángshòu Miàn /chung-show myen/) melambangkan keinginan untuk panjang umur.
Panjangnya dan persiapannya yang tidak terputus juga merupakan simbol dari kehidupan pemakan.
Mie adalah makanan keberuntungan yang dimakan pada Hari Tahun Baru Cina di Cina Utara.
Mereka lebih panjang dari mie normal dan tidak dipotong, baik digoreng dan disajikan di atas piring, atau direbus dan disajikan dalam mangkuk dengan kaldu mereka.
Buah keberuntungan (Melambangkan kepenuhan dan kekayaan)
Tidak hanya makanan berat, buah juga bisa membawa hoki saat perayaan Imlek. Dinamakan sebagai buah keberuntungan karena dimakan selama periode Tahun Baru Cina.
Dikutip dari laman China Highlights, Buah pembawa hoki ini seperti jeruk keprok dan jeruk, dan pomelo. Mereka dipilih karena mereka sangat bulat dan berwarna "emas".
Buah-buah ini melambangkan kepenuhan dan kekayaan, tetapi lebih jelas untuk suara keberuntungan yang mereka bawa saat diucapkan.