Dibalik Menggunungnya Utang Lapindo, Ada ‘Harta Karun’ Mahal Lebih dari Harga Emas

1 Februari 2022 17:20 WIB
Kondisi lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.
Kondisi lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo. ( Shutterstock/BorneoRimbawan)

Ganden menuturkan bahwa logam tanah jarang atau rare earth di dalam rumus kimia sistem periodik masuk ke dalam golongan lantanida dan aktanida.

Harga yang ditawarkan oleh logam jenis tersebut juga cukup tinggi bila dilhat dari penggunaan dan manfaatnya yang digunakan untuk teknologi.

Lebih detailnya, logam tanah jarang ini juga dinilai penting karena fungsinya untuk bidang meteorologi yang bisa digunakan untuk pembuatan pesawat luar angkasa, lampu energi tinggi dan semi konduktor.

Bahkan harga dari logam tersebut terbilang sangat mahal dan bisa jauh lebih mahal dari harga emas dan platina.

Bukan hanya itu saja, logam litium yang berasal dari Lumpur Lapindo juga banyak digunakan sebagai bahan pembuatan baterai yang digunakan untuk mobil listrik.

Penemuan tersebut juga dinilai akan memiliki potensi yang lebih besar dan sangat penting untuk penggunakan serta kecanggihkan teknologi kedepannya.

Karena itulah, logam yang diambil dari Lumpur Lapindo tersebut juga bisa disebut ‘harta karun’ bila dikelola serta dimanfaatkan dengan baik.

Baca Juga: Penyintas Bencana Tak Boleh Kelaparan, Mensos Salurkan Bantuan ke Pihak yang Paling Siap

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm