Sonora.ID - Serangan jantung menjadi salah satu jenis penyakit terbanyak yang menyerang masyarakat Indonesia dan menyebabkan kematian dengan angka tinggi.
Hal ini menyebabkan banyak sekali spekulasi awam terkait serangan jantung yang menjadi sebuah cocoklogi di kehidupan masyarakat Indonesia.
Salah satunya adalah pernyataan terkait nyeri dada sudah pasti tanda serangan jantung, benarkah seperti itu?
Pada program Health Corner yang mengudara di Sonora FM, dr. Santi mengatakan bahwa nyeri dada tidak selamanya menandakan seseorang terkena serangan jantung.
"Nyeri dada bukan dominasi penyakit jantung," ujar dr. Santi.
Melalui program tersebut juga, dr. Santi mengatakan bahwa nyeri dada bisa saja menjadi indikasi bahwa seseorang terkena cacar ular.
"Nyeri dada bisa, misalkan, kena cacar ular," jelas dr. Santi.
Cacar ular merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan menyebabkan timbul sebuah lepuhan pada permukaan kulit yang menderitanya.
Selain itu, nyeri dada juga dapat menjadi sebuah indikasi adanya permasalahan tulang pada daerah sekitar dada.
Baca Juga: Jangan Makan 5 Jenis Makanan Ini Saat Menstrusi, Akibatnya Bisa Timbulkan Rasa Nyeri Berkali Lipat
Kondisi tersebut juga bisa menandakan bahwa seseorang terkena permasalahan pada paru-paru.
Lalu, kapan seseorang harus berangkat untuk memeriksakan nyeri dada pada dokter ahli?
Berdasarkan perkaatan dr. Santi, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu gejala-gejala lain terkait serangan jantung.
Gejala Serangan Jantung
Banyak sekali gejala serangan jantung yang bisa diperhatikan oleh seseorang agar bisa lebih mawas diri dengan kondisi tubuh sendiri.
Gejala serangan jantung selain dari nyeri dada dapat diketahui sebagai berikut ini:
1. Jantung berdebar disertai keringat dingin
2. Nafas terasa sesak
3. Badan lemas dan lemah meskipun tidak beraktivitas berat
4. Sakit punggung
5. Tidak enak badan dan mudah lelah
Jika nyeri dada diikuti dengan kelima gejala tersebut, maka sebaiknya seseorang harus segera mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter jantung.
Ini dilakukan agar serangan jantung dapat diketahui lebih dini dan penanganan dokter pun akan semakin cepat serta akurat.