Solo, Sonora.ID - Kasus penyelundupan narkoba akhir-akhir ini membuat lapas di Kabupaten Wonogiri berinovasi untuk antisipasi terjadinya kasus itu di Wonogiri.
Kasus yang sempat viral beberapa waktu yang lalu tentang penyelundupan narkoba berupa kiriman makanan sate, Kepala Lapas Kelas II B Kabupaten Wonogiri, Heri langsung melakukan pemeriksaan di lapas Wonogiri dan hasilnya nihil artinya tidak ada barang terlarang di dalam Lapas.
Pada dasarnya, pemeriksaan atau penggeledahan di dalam Lapas sudah sering dilakukan guna mengantisipasi penyelundupan barang terlarang masuk ke dalam lapas.
Baca Juga: Modus Baru, Sate Lontong Isi Narkoba Digagalkan Petugas Lapas di Wonogiri
Namun, kasus sate itu membuat seluruh lapas di Indonesia, khususnya Solo Raya terus berinovasi guna mengantisipasi kasus itu terulang kembali.
Salah satu inovasinya dilakukan oleh lapas Wonogiri dengan mewacanakan pengiriman makanan akan dilakukan lewat aplikasi.
Heri menuturkan bahwa pihaknya akan memperketat pengamanan lapas agar penyelundupan tidak lagi terjadi.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya mendapatkan instruksi dari pimpinan untuk melakukan penggeledahan terhadap barang-barang yang akan masuk ke lapas harus lebih diawasi dan di perketat lagi.
"Kita sudah membuat langkah-langkah internal untuk lebih mudah memonitor penitipan barang," kata heri.
Baca Juga: Ada 44 Kejadian Tanah Longsor Sepanjang Tahun 2021, Wonogiri Jadi Daerah Rawan Longsor
Upaya lain yang ia lakukan untuk memimalkan barang yang masuk ke dalam lapas yakni bekerja sama pula dengan koperasi lapas.
Untuk wacana pemesanan makanan dengan aplikasi, pihaknya telah mempersiapkan wacana tersebut.
Apabila keluarga ataupun rekan dari warga binaan lapas Wonorigi akan mengirimkan makanan ke Lapas, dapat memesan makanan melalui aplikasi yang telah di sediakan.
"Dengan begitu, keluarga tidak perlu datang mengirimkan secara langsung, bisa lebih aman. Saat ini kita dalami, cari aplikasi yang baik," jelasnya.
Kepala Lapas juga menegaskan bahwa pihaknya telah membuat kebijakan baru yakni wajib melaporkan seluruh barang yang akan masuk ke lapas melalui WhatsApp grup khusus.
"Dengan begitu, bisa lebih mudah menonitor barang yang masuk ke dalam," terang Heri.
Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, diharapkan tidak ada lagi barang terlarang yang masuk ke dalam lapas Wonogiri, maupun lapas lain di Indosenia.
Baca Juga: Seribu Lebih Napi di Sulawesi Utara Terima Remisi HUT RI Ke 75