Sonora.ID – Selebgram dan TikTokers Shannon Wong, bikin geger dunia maya usai mengaku menjadi korban kekerasan selama 12 tahun oleh orantuanya sendiri.
Dalam video berdurasi singkat yang diunggah di akun Instagram @shannonwong, terlihat sang Ayah yang penuh amarah meneriaki Shannon sambil memegang lehernya seperti mencekik.
Namun, Shannon yang awalnya mendapat dukungan dan semangat dari netizen Indonesia kini menuai kontroversi setelah adik kandungnya Sharon memberikan klarifikasi terkait alur cerita yang sengaja dibuat Shannon untuk menjebak Ayahnya agar ia bisa hidup bebas.
Terlepas dari kasus di atas, hukuman fisik pada anak dengan dalih untuk mengajarkan kedisiplinan justru menjadikan anak tumbuh semakin agresif dan sulit dikendalikan.
Hal ini karena, kemungkinan anak akan meniru perilaku orangtua yang sering mempraktikkan kekerasan, dan akan mencontohnya saat ia merasa kesal kepada orang lain.
Lembaga kesejahteraan anak, UNICEF, juga menyatakan bahwa memukul justru memberikan efek buruk pada psikologis anak.
Jadi alih-alih menjadi penurut, saat dipukul anak mungkin akan patuh dan mendengaarkan perintah kita, tapi itu bukan karena mereka menghormati Anda sebagai orangtua melainkan reaksi alami saat anak-anak merasa ketakutan.
Melansir dari berbagai sumber, berikut sejumlah dampak buruk yang dialami anak akibat sering dipukul.
Baca Juga: Menciptakan Generasi Tukang Bully! Ini 5 Dampak Sering Membentak Anak
Anak mengalami trauma
Menurut The American Academy of Pediatric, trauma dapat terjadi akibat anak sering dipukul dan dimarahi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).