Pada penelitian tersebut dilakukan perbandingan antara anak usia 3 tahun yang sering menerima pukulan (tamparan) dengan anak yang tidak.
Hasilnya menunjukkan bahwa di usia 5 tahun, anak yang sering dipukul memiliki kecerdasan yang lebih rendah daripada yang tidak dipukul.
Membuat anak sulit belajar
Tidak hanya pada balita, penurunan kinerja otak juga dapat terjadi akibat memukul anak usia sekolah, akibatnya, ia menjadi sulit memahami pelajaran.
Menurut studi yang diterbitkan oleh jurnal Human Brain Mapping, memukul anak dapat mengurangi gray matter yaitu jaringan penghubung abu-abu pada otak yang merupakan bagian penting untuk belajar.
Selain itu, akibat sering dipukul dan dimarahi, anak menjadi sulit mengembangkan diri. Ini karena ia takut mencoba hal-hal yang baru dan khawatir berbuat salah.
Baca Juga: Paket Lengkap! Ini 7 Rahasia Membesarkan Anak yang Bahagia dan Sukses
Menurunkan Kepercayaan Diri
Sering memukul anak akan menimbulkan rasa sakit secara fisik, walau mungkin akan segera sembuh.
Tetapi rasa sakit secara emosional akan tetap bersamanya hingga dirinya dewasa.
Ia akan merasa buruk tentang dirinya sendiri dan hal tersebut dapat memengaruhi harga diri dan kepercayaan dirinya.
Semakin banyak Moms memukulnya, semakin dia akan melakukan kesalahan, yang pada akhirnya akan membuatnya merasa tidak berguna.
Bayangan kekerasan yang dirasakan anak juga akan membuat mereka merasa takut setiap kali hendak melakukan sesuatu.
Baca Juga: Penting! 5 Cara Membesarkan Anak Laki-Laki yang Menghargai Perempuan