Bukan Jadi Penurut, Ini 5 Dampak Buruk Akibat Anak Sering Dipukul

2 Februari 2022 21:23 WIB
Dampak buruk sering memukul anak
Dampak buruk sering memukul anak ( Canva Pro)

Sonora.ID – Selebgram dan TikTokers Shannon Wong, bikin geger dunia maya usai mengaku menjadi korban kekerasan selama 12 tahun oleh orantuanya sendiri.

Dalam video berdurasi singkat yang diunggah di akun Instagram @shannonwong, terlihat sang Ayah yang penuh amarah meneriaki Shannon sambil memegang lehernya seperti mencekik.

Namun, Shannon yang awalnya mendapat dukungan dan semangat dari netizen Indonesia kini menuai kontroversi setelah adik kandungnya Sharon memberikan klarifikasi terkait alur cerita yang sengaja dibuat Shannon untuk menjebak Ayahnya agar ia bisa hidup bebas.

Terlepas dari kasus di atas, hukuman fisik pada anak dengan dalih untuk mengajarkan kedisiplinan justru menjadikan anak tumbuh semakin agresif dan sulit dikendalikan.

Hal ini karena, kemungkinan anak akan meniru perilaku orangtua yang sering mempraktikkan kekerasan, dan akan mencontohnya saat ia merasa kesal kepada orang lain.

Lembaga kesejahteraan anak, UNICEF, juga menyatakan bahwa memukul justru memberikan efek buruk pada psikologis anak.

Jadi alih-alih menjadi penurut, saat dipukul anak mungkin akan patuh dan mendengaarkan perintah kita, tapi itu bukan karena mereka menghormati Anda sebagai orangtua melainkan reaksi alami saat anak-anak merasa ketakutan.

Melansir dari berbagai sumber, berikut sejumlah dampak buruk yang dialami anak akibat sering dipukul.

Baca Juga: Menciptakan Generasi Tukang Bully! Ini 5 Dampak Sering Membentak Anak

Anak mengalami trauma

Menurut The American Academy of Pediatric, trauma dapat terjadi akibat anak sering dipukul dan dimarahi. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan post-traumatic stress disorder (PTSD).

Jika mengalami PTSD, anak akan mengalami beberapa gejala seperti:

  • susah tidur,
  • mudah marah dan meledak-ledak,
  • konsentrasi menurun,
  • daya ingat terganggu,
  • mudah terkejut,
  • sering melamun, serta
  • selalu merasa curiga dan ketakutan.

Anak Tumbuh Menjadi Agresif

Meski terlihat efektif dalam mendisiplinkan anak, cara memarahi dan memukul anak justru berdampak pada masalah perilaku mereka untuk jangka panjang.

Dilansir dari studi yang dikutip Healthy Children, hukuman fisik dan verbal yang diberikan para orang tua, akan membentuk anak memiliki perilaku agresif saat dewasa.

Tidak ada perbedaan khusus jika disiplin keras tersebut dilakukan oleh ayah atau ibu. Studi menemukan hasil yang sama terkait masalah perilaku menjadi lebih buruk.

Baca Juga: 5 Cara Melatih Rasa Tanggung Jawab Anak Lewat Membersihkan Rumah

Mengalami gangguan perkembangan otak

Orangtua mungkin menganggap usia balita belum memahami situasi sehingga dengan mudahnya memukul anak. Padahal, pada usia ini, otak berkembang lebih cepat daripada organ lain.

Oleh karena itu, dampak sering memukul anak balita maupun anak yang berusia lebih dewasa berhubungan langsung dengan kecerdasannya.

Hal ini telah dibuktikan oleh sejumlah penelitian, salah satunya yang diterbitkan oleh jurnal Infant and Child Development.

Pada penelitian tersebut dilakukan perbandingan antara anak usia 3 tahun yang sering menerima pukulan (tamparan) dengan anak yang tidak.

Hasilnya menunjukkan bahwa di usia 5 tahun, anak yang sering dipukul memiliki kecerdasan yang lebih rendah daripada yang tidak dipukul.

Membuat anak sulit belajar

Tidak hanya pada balita, penurunan kinerja otak juga dapat terjadi akibat memukul anak usia sekolah, akibatnya, ia menjadi sulit memahami pelajaran.

Menurut studi yang diterbitkan oleh jurnal Human Brain Mapping, memukul anak dapat mengurangi gray matter yaitu jaringan penghubung abu-abu pada otak yang merupakan bagian penting untuk belajar.

Selain itu, akibat sering dipukul dan dimarahi, anak menjadi sulit mengembangkan diri. Ini karena ia takut mencoba hal-hal yang baru dan khawatir berbuat salah.

Baca Juga: Paket Lengkap! Ini 7 Rahasia Membesarkan Anak yang Bahagia dan Sukses

Menurunkan Kepercayaan Diri

Sering memukul anak akan menimbulkan rasa sakit secara fisik, walau mungkin akan segera sembuh.

Tetapi rasa sakit secara emosional akan tetap bersamanya hingga dirinya dewasa.

Ia akan merasa buruk tentang dirinya sendiri dan hal tersebut dapat memengaruhi harga diri dan kepercayaan dirinya.

Semakin banyak Moms memukulnya, semakin dia akan melakukan kesalahan, yang pada akhirnya akan membuatnya merasa tidak berguna.

Bayangan kekerasan yang dirasakan anak juga akan membuat mereka merasa takut setiap kali hendak melakukan sesuatu.

Baca Juga: Penting! 5 Cara Membesarkan Anak Laki-Laki yang Menghargai Perempuan

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm