Solo, Sonora.ID - Rabu (2/2/2022), terjadi peningkatan jumlah sekolah yang siswanya terindikasi positif Covid-19 di Kota Solo.
Awalnya, terdapat delapan sekolah yang terpapar, namun kini Dinas Kesehatan Kota Surakarta mencatat ada sebelas sekolah yang kedapatan siswanya terpapar virus corona.
"Yang terpapar (sekarang sudah) 11 sekolahan. (Itu ada di) SD, SMP, SMA, jadi sudah lengkap," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta Siti Wahyuningsih.
Ning, sapaan akrabnya, kemudian memaparkan nama-nama sekolah yang kedapatan memiliki siswa positif Covid-19.
Baca Juga: Siswa SMP di Banjarmasin Positif Covid-19, PTM Dihentikan
"SDN Sayangan, SDN Mangkubumen Kidul 16, SD Pangudi Luhur St Valentinus, SDN Kemasan Kratonan, SMPN 4 Surakarta, SMP Bintang Laut, SMA Warga, SMAN 5 Surakarta, SMAN 1 Surakarta, SMK Mikael dan SMA Kristen 1," ungkap Ning.
Ning mengatakan bahwa, kebanyakan dari kasus yang terjadi di sekolah tersebut, berasal dari luar Solo.
"Ini kebanyakan luar kota indeks kasusnya. SD Sayangan indeks kasusnya luar kota, SD Mangkubumen dan SD Pangudi Luhur juga luar kota. Yang SMAN 1 dan SMA Kristen juga luar kota, yang SMP Bintang Laut juga sama," imbuhnya.
Berdasarkan catatan yang diterima Ning, hingga hari ini sudah tercatat ada 40 siswa yang terpapar positif Covid-19.
Baca Juga: 4 Tips Fengshui agar Anak Lebih Hoki di Sekolah, Orang Tua Wajib Tahu!
"Kalau ditotal itu SMA saja 26 siswa, terus ditambah 10, ditambah 4, jadi semua 40 siswa," ucapnya.
Meningkatnya kasus covid di lingkungan sekolah di Kota Solo, tidak membuat pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo berhenti 100 persen.
"Nggak, nggak (dihentikan PTM), lanjut terus saja," terang Gibran, Rabu (2/2/2022).
"Kecuali yang sudah jadi klaster nanti kami tutup dulu, sementara jadi PJJ," ujarnya.
Dia juga meminta semua pihak untuk tetap tenang dan tdk panik krtika menghadapi lonjakan klaster sekolah, sebab kebanyakan dari yang tertular tidaklah bergejala.
Menurut Gibran, mereka yang tertular cenderung lebih cepat sembuh karena merupakan orang tanpa gejala (OTG).
"Tenang aja yang di sekolah itu kebanyakan OTG kok, sembuhnya cepat, tenang aja," katanya.
Lebih lanjut, Gibran belum memastikan apakah nantinya PTM akan dikembalikan ke PTM 50 persen atau tidak.
"Kita koordinasikan lagi ya, yang penting muride nyaman, orang tua muride nyaman," aku Gibran.
Baca Juga: Siswanya Terpapar Covid-19, SMP di Banjarmasin Terpaksa Hentikan PTM