Banjarmasin, Sonora.ID - Seakan dibuat geram karena menunggu program perbaikan dari Pemerintah, sejumlah warga Simpang Pengambangan, Banjarmasin Timur akhirnya membangun sendiri jalan titian.
Bermodal bahan seadanya dengan pondasi kayu galam, warga RT. 28, RT. 10 dan sebagian RT. 9 patungan secara sukarela untuk membeli material guna membangun akses jalan yang lebih layak.
Terang saja, selama puluhan tahun sudah penduduk sekitar merasakan jalan yang rusak parah, amblas tergerus air sungai.
Bahkan ketika sungai pasang, jalan lingkungan di kawasan tersebut tenggelam oleh air.
"Terkumpul dana sekitar Rp2 juta. Selesainya, sekitar tiga pekan yang lalu," ucap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Kamis (3/2) siang.
Hal senada juga dibenarkan warga lainnya, Masliah, yang mengaku tak sedikit warga yang merasakan imbas dari rusaknya Jalan Simpang Pengambangan.
Baca Juga: Amblas 'Berkepanjangan', Genangan Jadi Langganan Warga Simpang Pengambangan
"Sudah puluhan tahun tidak diperbaiki. Padahal, akses jalan lingkungan ini cukup vital. Mengingat juga dimanfaatkan anak-anak setempat untuk pergi ke sekolah," tambah wanita 51 tahun itu.
"Kalau sudah terendam pasang sungai, anak pasti perlu menyingsingkan celana atau roknya bila hendak melintas. Itu pun, hanya di bagian pinggir jalan. Tidak bisa lagi ke tengah jalan, sudah tidak bisa dilewati," keluhnya.
"Seribu, dua ribu, terserah. Seikhlasnya. Syukurlah sudah ada titian ini. Setidaknya kami merasa sedikit nyaman ketika melintas. Semoga nantinya pemerintah tergerak membangunkan titian yang lebih baik," tutup warga RT. 28 itu.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Jalan dan PJU Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Agus Heri Jayadi, belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut mengenai kapan perbaikan jalan lingkungan di Simpang Pengambangan itu diperbaiki.
"Mohon maaf, saya sedang sakit, mas," tulisanya melalui pesan singkat, Kamis (03/2).
Baca Juga: Modal Sabun Cuci Piring, Nyamuk Auto Minggat Tanpa Obat
Jika mengingat penuturan Kepala Bidang (Kabid) sebelumnya, Chandra (saat ini menjabat sebagai kabid drainase), pihaknya mengaku sudah mencanangkan perbaikan untuk kawasan tersebut di tahun 2021.
"Sudah kami coba anggarkan di tahun 2021. Dengan anggaran biaya Rp 45 miliar," ucapnya, kala itu.
Sayangnya, karena keterbatasan anggaran, pihaknya menurut chandra tak bisa mengerjakannya di tahun 2021 lalu.
Lalu Chandra menjanjikan, bakal kembali mengusulkan perbaikan itu di tahun ini. Alias di tahun 2022.
"Semoga bisa terakomodir untuk pelaksanaannya," harapnya saat itu.
Sekedar mengingatkan, limpasan air sungai di Jalan Simpang Pengambangan memang tergolong parah.
Secara keseluruhan, panjang ruas jalan yang terdampak mencapai 310 meter. Keseluruhan jalanan seperti 'hilang' ditelan air.
Limpasan air juga sewaktu-waktu menghantam dinding sebagian rumah warga.
Perbaikan sendiri diketahui sekitar 160 meter. Namun, perbaikan yang dilakukan tidak bisa bersambung dengan perbaikan titian yang dibiayai oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, sewaktu mencalonkan diri untuk periode kedua.
Baca Juga: Garuda Indonesia Buka Rute Kargo Denpasar - Narita