Sonora.ID – Ruth Mae McCoy, identitas dari mayat yang ditemukan tewas membusuk di ruang tamu apartemennya.
Dua malam sebelum ia tewas, Ruth sempat menghubungi 911 dan melaporkan bahwa ada seseorang yang telah ‘masuk’ dari balik lemari kamar mandi miliknya.
Sayangnya, petugas yang menerima panggilan tak paham apa yang dilaporkan oleh Ruth.
Peristiwa ini semakin berkembang dan menjadi kisah urban legend ‘Candyman’ di Chicago.
Ini bukan kisah fiksi, kejadian ini berlangsung di bulan April 1987 yang mencatat cacatnya sejarah pembangunan apartemen tingkat tinggi.
Tepatnya, Ruth tinggal di apartement ABLA, Chicago. Konon, apartement ini diketahui paling berbahaya di ABLA.
22 April di tahun 1987, Ruth pulang ke apartemnnya dengan perasan gelisah dan khawatir karena ia merasa beberapa hari terakhir seperti ada yang mengawasinya dan merasa ada yang mengancam nyawanya.
Pukul Sembilan seperempat malam, polisi Chicagi mendapat panggilan dari Ruth.
Ruth bermaksud menceritakan bahwa lemari obatnya yang berada di kamar mandi telah dirusak oleh orang lain.
Baca Juga: Dibalik Keindahannya, 9 Jembatan di Indonesia Ini Justru Menyimpan Sejuta Misteri
"Saya warga di 1440 W. 13th Street," ujar suara panik itu, "Ada beberapa orang... yang menghancurkan lemariku..."
Namun, laporan Ruth tersebut tidak dapat dipahami.
"Mereka ingin masuk?" tanya petugas lagi.
Ruth mengiyakan, "Ya. Dan...mereka menjatuhkan lemari..."
"Dari mana?" tanya petugas.
Ruth tampak menjelaskan dengan agak berbelit karena begitu paniknya setelah mendengar suara lemari obat yang terjatuh.
"Mereka ingin masuk dari arah kamar mandi..."
Petugas kemudian mencatat alamat apartemen Ruth dan mengatakan bahwa dia mengirim beberapa petugas kepolisian ke sana.
Petugas memastikan lagi, "Kamar 1109? Baiklah. Siapa nama Anda, Bu?"
Baca Juga: 7 Tempat Wisata yang Dikenal Seram, Menyimpan Sejuta Misteri
"Ruth. Ruth McCoy." Dan tiba-tiba panggilan itu hening.
Tak lama, polisi datang dan menggedor pintu kamar Ruth. Tapi, tidak ada jwaban dari dalam kamar.
Kedatangan polisi membuat tetangga Ruth keluar dari dalam apartemnnya dan menjelaskan pada polisi bahwa ia mendengar seseorang yang berjalan di lorong dekat kamar Ruth. Orang lainnya juga mengatakan bahwa ia mendengar suara tembakan.
Polisi sudah mencoba membuka pintu kamar Ruth namun tetap tidak bisa dan saat ia meminta keterangan dari tetangga terdekat dari kamar Ruth, ia menjelaskan bahwa mereka tidak mendengar atau melihat apapun.
Hal tersebut membuat para polisi meninggalkan gedung apartement Ruth di pukul 21.48.
Kemudian, dimalam berikutnya polisi mendapat panggilan dari tetangga Ruth, bernama Debra Lasley.
Ia menceritakan biasanya setelah pulang kerja Ruth akan mampir di kamarnya pada sore hari.
Namun sore ini, Ruth tak singgah dan tak terlihat ia pun merasa khawatir. Dan ternyata di malam sebelumnya ia juga melihat hadirnya polisi di depan kamar Ruth.
Akhirnya, polisi datang kembali bersama petugas keamaan Chicago Housing Authority (CHA).
Baca Juga: Ngeri! Siapa Sangka 2 Kebiasaan Ini Bikin Kuntilanak Sering Berkunjung ke Rumah Kamu
Beberapa pukulan pintu kamar Ruth tak mendapat jawaban, polisi ingin mendobrak pintu seperti apa yang mereka pikirkan sebelumnya.
Namun, hal tersebut ternyata tak bisa dilakukan sembarangan, sebab terdapat hukum serta gugatan bila polisi mendobrak pintu tanpa seizin penyewa.
Jelas polisi tak ingin berurusan dengan hal tersebut hingga akhirnya memilih untuk pergi.
Pagi harinya, Lasley memberi tahu kantor proyek apartemen itu tentang kekhawatirannya.
Tepat pukul 1 siang, seorang pejabat proyek akhirnya tiba di depan pintu kamar Ruth, dan seorang tukang mengebor pintu melalui lubang kunci.
Saat pintu terbuka, apa yang mereka temukan?
Jasad Ruth Mae McCoy ditemukan tewas membusuk, berbarik miring dalam genangan darah serta tangan menutupi dadanya.
Saat polisi datang dan membalikan tubuh mayatnya, seketika bau samar jasad yang membusuk memenuhi seluruh apartement ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Misteri: Mereka yang Datang dari Balik Lemari Kamar Mandi...".
Baca Juga: 5 Cerita Horor Kampus Indonesia Paling Melegenda: Jangan Baca Sendirian!