Malang, Sonora.ID - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menetapkan Rumah Sakit Lapangan Ijen Boulevard di Jl. Besar Ijen No. 77C, Kota Malang, sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) untuk melayani pasien Covid-19 tanpa gejala maupun gejala ringan di Malang Raya.
Langkah ini sebagai respon terhadap terus melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia dan status Indonesia yang telah memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19. Karenanya, dibutuhkan opsi isoter untuk pasien gejala ringan dan tanpa gejala yang cukup dan layak untuk menangani.
"Sejak 1 Februari kemarin, nampak sekali terjadi kenaikan Covid-19 . Ketika ada kenaikan yang cukup tinggi dan cepat ini, maka kita menata kembali tempat yang bisa kita siapkan sebagai isoter dan layanan kuratifnya untuk memastikan masyarakat Jatim dapat penanganan yang terbaik," ujarnya saat meninjau langsung RS Ijen Boulevard, Sabtu (05/02/2022).
Baca Juga: Cegah Meningkatnya DBD, Gubernur Jatim Ajak Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan
Khofifah menjelaskan, sebelumnya isoter untuk kota Malang ditempatkan di BPSDM. Namun, saat ini, BPSDM sudah terjadwal sebagai tempat diklat dan pelatihan untuk beberapa acara.
"Maka dari itu, layanan pasien gejala ringan atau tanpa gejala bisa dilakukan di RS Ijen ini. Sementara untuk pasien bergejala sedang maupun berat bisa ke RS Saiful Anwar maupun rumah sakit lain yang melayani pasien Covid-19," terangnya.
Untuk itu, lanjut Khofifah, bahwa RS Ijen Boulevard akan mulai diaktifkan kembali sebagai isoter dan layanan Covid-19 pada Rabu (9/2). Di mana, kapasitas bed rumah sakit ini berjumlah 320 dengan kamar yang berisikan 2 tempat tidur.
"Insya Allah Rabu depan akan direaktivasi kembali. Sebenarnya, tempat ini relatif tidak pernah di-shutdown, tapi beberapa fasilitas memang harus dibersihkan dan koneksitas sistem layanannya dipastikan berfungsi baik. Sejumlah bed juga sedang ditumpuk di satu sisi dan akan digunakan sesuai perkembangan pertumbuhan," jelasnya.
Lebih jauh, Gubernur meminta masyarakat agar terus menjaga protokol kesehatan dan meningkatkan kewaspadaan. Sebab, meskipun pemerintah telah gencar meningkatkan pelayanan kuratif, tindakan preventif akan jauh lebih baik.
"Saya minta untuk masing-masing kita tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat, menjaga jarak aman, mencuci tangan, dan memakai masker dengan benar," tuturnya.
"Tugas pemerintah memang meningkatkan testing, tracing dan treatment. Tapi masyarakat juga harus bersinergi dengan menjaga prokes 5 M. Karena sekarang sedang terjadi lonjakan kasus, khususnya dari varian omicron yang punya kecepatan transmisi jauh lebih tinggi," tambahnya.
Sebelumnya, Khofifah juga mengunjungi Puskesmas Sidayu di Kab. Gresik untuk mengecek kesiapannya sebagai isoter untuk gelombang ketiga pandemi Covid-19 pada Jumat (4/2).
Puskesmas tersebut merupakan satu dari 7 Puskesmas rawat inap lain yang memang disiapkan untuk isoter di Kabupaten Gresik. Keenam Puskesmas lainnya adalah Ujung Pangkah, Kebomas, Cerme, Benjeng, Wringinanom, dan Driyorejo.
Baca Juga: Huntara Warga Terdampak Erupsi Semeru Siap Ditempati saat Lebaran
Dari tinjauan yang dilakukan, Gubernur menilai bahwa Puskesmas Sidayu sudah siap untuk menjadi salah satu lokasi isoter. Mengingat, untuk ukuran Puskesmas, tempat tersebut cukup lapang dengan 2 kamar isoter yang masing-masing diisi oleh 5 bed.
Pada kesempatan yang sama, Mantan Mensos RI itu memaparkan, terdapat sebanyak 13.853 tempat tidur di kab/kota di seluruh Jatim yang dapat diaktifkan dan difungsikan sebagai isoter. Dari ribuan tempat tidur tersebut, sudah ada 344 tempat tidur yang terisi.
Saat ini, per 5 Februari 2022 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur terdapat penambahan 2.154 kasus Baru, Meski begitu, kasus terkonfirmasi sembuh pada hari yang sama berjumlah 1.053 orang sementara meninggal 2 orang. Adapun total kasus aktif saat ini berjumlah 5.055 atau 1,23 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi.