"Itu harus dilihat karena konsepnya kalau dikeuangan semakin tinggi resiko yang diambil, keuntungannya juga semakin besar. Kembali lagi dana-nya sebesar apa digunakan," imbuhnya.
Sementara, jika dilihat dari konsep investasi jangka panjang, dimana kita membeli dan menahan investasi tersebut dalam jangka waktu tertentu, yakni minimal satu tahun.
Tentunya trading tidak bisa digunakan untuk jangka panjang. Karena konsep trading dari awal yakni jangka pendek. Jadi ketika kita membeli produk trading saat ini juga mungkin 1 menit setelahnya, sudah dapat kita jual. Hal ini juga berlaku pada saham atau kripto currency.
"Kalau dikatakan untuk jangka panjang tidak bisa, karena hanya fokus ke jangka pendek dan yang digunakan adalah mekanisme pasar," terangnya.
Baca Juga: Hati-hati Ketipu! Kenali 3 Perbedaan Judi dan Trading Online Ini
Ia pun turut memberikan tips bagaimana caranya memilih aplikasi trading yang aman. Aplikasi trading disini selama perusahannya, atau penerbit si aplikasi tersebut sudah terdaftar resmi di OJK, artinya sudah memiliki izinnya, maka dipastikan aplikasi tersebut akan aman digunakan untuk trading.
Sementara untuk saham, aplikasi yang dikeluarkan perusahaan sekuritas berbeda-beda, maka dari itu aplikasi-nya aman karena untuk dana investasi-nya juga dibedakan dari rekening investasi dengan tabungan.
"Kalau misalkan ada yang lebih tertarik bermain di forex atau kripto currency dan lain sebagainya yang penting perusahaannya ada, jelas izinnya terdaftar di OJK, berarti aplikasinya bisa kita pakai," tutupnya.