Sonora.ID – Kejadian mengejutkan menimpa seorang guru SD yaitu Ati Rohaeni yang meninggal dunia di halaman sekolah tempat ia mengajar di Sadang Serang, Kecamatan Coblong, kota Bandung.
Nyawa Ati Rohaeni diakhiri oleh mantan suaminya sendiri.
Dikutip dari kompas.com, kejadian bermula pada Senin(7/2/20220) kemarin.
Pada saat itu diketahui korban tengah berjalan menuju ruang kelas untuk mengajar seperti biasanya.
Namun, tiba-tiba pelaku mendekatinya dan langsung menikamnya dengan pisau berkali-kali.
Usai menusuk korban, pelaku langsung lari ke dalam kelas dan berdiam diri seakan menunggu polisi datang.
Pasalnya, pelaku sempat mengaku akan menyerahkan diri ke polisi.
Hal itu pun dibenarkan oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SDN 032 Prihatna.
Ditusuk mantan suami," ujarnya.
"Dia berkata tak takut, dan siap menyerahkan diri ke kepolisian," lanjutnya.
Baca Juga: Menguak Aliran Sesat Nullo, Penganut Rela Lakukan Kebiri dan Makan Alat Vital Sendiri
Sayangnya, kejadian nahas ini diketahui oleh beberapa murid yang berada di sekolah.
Sekretaris Disdik Kota Bandung Cucu Saputra pun menjelaskan bahwa sudah ada 15 orang siswa yang diketahui melihat kejadian itu.
"Hari ini pendataan murid, siapa saja yang melihat langsung kejadian. Pemetaan pendampingan kepada murid baru 15 yang terdata dan warga sekolah lainnya yang menyaksikan langsung kejadian," jelasnya
Dikutip dari TribunJabar jika motif pembunuhan keji tersebut lantaran pelaku sakit hati tak dilibatkan dalam pernikahan anak mereka.
Diketahui sang anak bungsu korban akan menikah pada 12 Februari 2022 mendatang.
Hesti, keponakan korban mengungkap bahwa sang anak lah yang tidak ingin pernikahannya dihadiri oleh sang ayahnya.
Hal ini akrena selama 22 tahun pelaku tak pernah merawat dan mengurus anaknya sendiri.
"Anaknya ini enggak mau ada bapaknya hadir ke pelaminan. Tapi, bapaknya (pelaku) ngotot ingin ada di pelaminan," ujar Hesti.
"Alasan si anak enggak mau ada bapaknya hadir ya karena selama 22 tahun tak diurus oleh bapaknya," lanjutnya.
sumber: Grid.ID
Baca Juga: Tarik Ulur Harga Minyak Goreng di Indonesia, Kata Ekonom Ini yang Jadi Permasalahannya