Sonora.ID – Kehadiran sabat memang membuat hidup jadi lebih berwarna, penuh canda dan tawa.
Apalagi kalau sudah menjalin hubungan persahabatan belasan tahun, bagaikan pasangan suami-istri, saking dekatnya sudah tidak ada lagi rahasia dan rasa canggung dengan sahabat.
Layaknya saudara kandung, sahabat yang baik juga termasuk dalam support system yang selalu ada saat suka maupun duka.
Tentunya memiliki kriteria hubungan pertemanan seperti yang dijelaskan di atas adalah impian semua orang.
Namun, terkadang kenyataannya justru berbanding terbaik, Menurut para ahli, memiliki terlalu banyak teman ternyata justru berbahaya bagi kesehatan mental, lho.
Bahkan bisa menyebabkan stres, kecemasan hingga depresi.
Baca Juga: Kenali Tanda Toxic Friendship, Nggak Berfaedah Mending Tinggalkan Saja
Brian Gllespie PhD, asisten profesor psikologi di Sonoma State University, Amerika Serikat, mengatakan orang-orang yang berusaha untuk mempertahankan hubungan yang amat dekat dapat menderita apa yang disebut oleh para sosiolog sebagai role strain atau ketegangan peran.
Gillespie menjelaskan, ketegangan peran adalah frustrasi akibat kewajiban sosial ganda, misalnya kewajiban meluangkan waktu dan tenaga serta ketidakmampuan untuk memenuhi ekspektasi peran sosial Anda.
Intinya, memiliki satu teman yang solid yang dapat dipercaya tertutama dalam berbagi tujuan dan keyakinan, jauh lebih baik daripada dikelilingi oleh banyak teman yang sebenarnya tidak Anda butuhkan.
Melansir dari Bright Side, berikut beberapa alasan mengapa para ahli merekomendasikan untuk memprioritaskan kualitas daripada kuantitas dalam hal persahabatan.