Banjarmasin, Sonora.ID - Baru-baru ini, Kota Banjarmasin kembali mendapatkan sebanyak 31.965 dosis vaksin Covid-19 jenis sinovac dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Selatan.
Sebelumnya, Dinkes Banjarmasin telah menghabiskan stok lama vaksin yang tersedia, karena hampir kadaluarsa.
"Kita baru dapat tambahan vaksin beberapa hari lalu dari Dinkes Provinsi Kalsel," ucap Machli Riyadi, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin di Balai Kota, Rabu (09/2).
Machli menerangkan, tambahan vaksin tersebut dipergunakan untuk vaksinasi anak usia 6-11 tahun, yang saat ini sedang gencar dilaksanakan.
Baca Juga: Perpanjangan Addendum, Pengaspalan Jembatan HKSN Perlu Tambahan Waktu
Disamping itu, vaksin ini juga diperuntukan bagi masyarakat umum yang ingin melakukan vaksin kedua, dengan catatan pada vaksin pertamanya menggunakan jenis sinovac.
"Untuk stok vaksin yang hampir kadaluarsa sudah lama sudah habis. Sisa stok vaksin yang baru," jelasnya.
"Dengan stok vaksin yang sekarang cukup sampai 6 bulan. Tapi bisa juga lebih cepat karena target kita juga cukup banyak," sambungnya.
Lebih jauh, Machli menerangkan, secara keseluruhan capaian vaksinasi di kota berjuluk seribu sungai ini sudah mencapai 84,28 persen.
"Kita sedang cepat-cepatan antara vaksinasi dengan penularan covid-19. Apalagi varian omicron sekarang sudah ditemukan. Jadi kita harus bisa melindungi para lansia dan anak-anak," jelasnya.
Baca Juga: Tiga Warga Banjarmasin Positif Omicron, Penularan Transmisi Lokal
"Hari ini saja, Rabu (09/02) ada ditemukan 370 kasus baru. Total kasus aktif sudah hampir 1.500 kasus," tambahnya.
Jika melihat dari analisa penyebarannya, Machli menduga bisa saja itu merupakan varian omicron.
Meskipun diakuinya tetap harus dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium.
Itu artinya, sejauh ini masih terdata ada tiga warga yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19 varian omicron, sesuai hasil uji laboratorium yang dikirim Dinkes Kalsel.
"Coba semuanya dijadikan sampel bisa saja semuanya omicron. Tapi kita tidak bisa menjustifikasi omicron semuanya tanpa pemeriksaan laboratorium," tutupnya.
Baca Juga: Gelombang Tiga Banjarmasin, Kurva Penularan Indikasi Omicron