Kita memang butuh banyak saran dan masukan supaya memiliki gambaran tentang jurusan yang akan diambil.
Tapi terlalu banyak menerima saran juga akan memengaruhi keputusan, yang nantinya mungkin akan kamu sesali di masa mendatang.
Ketika memiliki banyak pilihan, siswa akhirnya memilih dengan terburu-buru tanpa rencana matang.
Alhasil mereka baru menyadarinya saat sudah memasuki kuliah bahwa jurusan tersebut kurang disukai.
Baca Juga: Jurusan Kuliah yang Paling Banyak Dihuni Perempuan Cantik, Kok Bisa Ya?
Kurang riset
Semakin banyak dan semakin dalam eksplorasi yang kamu lakukan terhadap jurusan yang akan dipilih, maka akan semakin kecil kemungkinan untuk salah jurusan.
Kamu bisa melakukan riset dengan cara menanyakan pengalaman orang-orang yang lebih dulu telah kuliah atau bahkan bekerja.
Termasuk mengikuti beragam webinar yang diadakan oleh universitas atau jurusan yang dituju.
Dengan begitu, kamu akan memiliki gambaran lebih jelas sehingga keputusan memilih jurusan menjadi lebih matang.
Mengikuti keinginan orangtua
Terkadang ada kasus di mana seseorang kuliah karena keinginan orang tuanya.
Misalnya dia ingin kuliah di jurusan komunikasi, sedangkan orang tuanya ingin dia kuliah di jurusan hukum.
Akhirnya dia mengambil jurusan tersebut karena keinginan orangtuanya, akan tetapi karena tidak sesuai dengan passion yang dimiliki alhasil orang tersebut bisa kehilangan semangat belajar dan terus menunda kelulusan.
Gengsi
Gengsi merupakan hal yang paling fatal penyebab seseorang salah jurusan.
Biasanya seseorang yang gengsi akan kuliah di kampus ternama dengan jurusan yang banyak peminatnya.
Padahal minatnya bukan pada bidang tersebut. Semua itu dilakukan karena dia hanya ingin dipandang saja.
Karena minatnya bukan di jurusan itu, lama kelamaan dia akan merasa kalau dia sudah salah jurusan.
Baca Juga: Daftar 10 Kampus Pencetak Miliarder di Dunia, Ada di Indonesia?