Ia menerangkan, Vaksin Merah Putih dikembangkan dengan platform inactive virus atau virus yang tidak aktif. Selanjutnya, Khofifah merinci, uji klinik fase I dilakukan pada 9 Februari - 8 Maret 2022, uji klinis fase II akan dilakukan pada 11 Maret 2022 - 11 April 2023, dan uji klinis fase III akan dijadwalkan setelah lolos fase II kepada 5.000 orang.
"Saya menyampaikan terima kasih dan selalu meminta support dari seluruh Forkopimda Jatim untuk menyiapkan para relawan bagi fase Uji Klinis demi tercapainya Vaksin Merah Putih dan dikembangkan bagi seluruh anak negeri bahkan dunia. Uji Klinis pertama ini merupakan bentuk Strong Partnership dan Strong Commitment kita semua," ungkapnya.
Sementara itu, hadir secara virtual, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan rasa bangga dan terima kasihnya atas keseriusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Universitas Airlangga dalam mengembangkan vaksin dalam negeri untuk penanganan Virus Covid-19.
Baca Juga: Tim Riset Jatim Bahas Vaksin Merah Putih bersama Menko Luhut
Secara khusus, dirinya menyebut bahwa Vaksin Merah Putih ini merupakan satu-satunya vaksin dalam negeri yang pengembangannya dimulai dari hulu di tahap penelitian hingga hilirnya atau di sisi produksi.
"Ini merupakan satu-satunya produksi inisiatif vaksin dalam negeri yang mulai dari awal. Banyak yang mengerjakan hanya dari sisi hilirnya saja, tapi yang memulai dari awal hingga produksi Ready to Use hanya dari Unair ini," ujar Menkes Budi.
Terkait peruntukannya, Menkes RI juga berharap bahwa kedepannya bisa dipergunakan untuk Vaksin Booster dan Vaksin anak usia 3 tahun ke atas. Mengingat masih sedikit vaksin yang lolos uji klinis untuk anak-anak.
Oleh sebab itu, dirinya juga menyebut bahwa ini menjadi potensi besar bagi Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo berharap nantinya Vaksin Merah Putih bisa digunakan sebagai Vaksin Donasi Internasional. Utamanya bagi negara-negara muslim yang kesulitan mendapatkan vaksin dikarenakan status halal. Terlebih, Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam G20 pada November mendatang,
Sementara, Menko PMK Prof. Muhadjir Effendy menegaskan bahwa Fase tahap pertama ini menjadi fase terpenting untuk kemudian lanjut ke fase selanjutnya. Dimana Vaksin Merah Putih juga telah menjadi prioritas Presiden Jokowi dirinya pun mengapresiasi penuh upaya kolaborasi semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih Eijkman Mendekati Tahap Akhir Uji Klinis Kelayakan
"Selain itu, sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo, Vaksin Merah Putih ini adalah Super Prioritas nasional untuk menuju kemandirian vaksin," terangnya.
Masa pandemi, diharapkan pemerintah juga bisa menjadi momen bangkitnya kemandirian bangsa utamanya di sektor kesehatan nasional. Sehingga tidak lagi tergantung produk dari luar negeri untuk menangani hal-hal yang sifatnya Emergency.
Oleh sebab itu, dirinya terus mendorong berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk bisa bersama mengembangkan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun Internasional.
Turut hadir, antara lain Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Kapolda Jatim Nico Afinta, Pj. Sekdaprov Jatim Wahid Wahyudi dan Dirut RSUD Dr. Soetomo Joni Wahyuhadi.