Banjarmasin, Sonora.ID – Penularan Covid-19 kembali melonjak akhir-akhir ini di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kondisi ini memaksa Pemerintah Provinsi Kalsel dan pemerintah daerah meniadakan atau menunda pelaksanaan sejumlah event-event pariwisata, karena sangat berpotensi menjadi sarana penularan virus corona.
Di Kalsel sendiri, terdapat 64 kegiatan pariwisata yang termasuk dalam Calender of Event (CeO) 2022.
Salah satu event pariwisata andalan Kalsel yang ditiadakan tahun ini adalah haul ulama kharismatik asal Martapura, Kabupaten Banjar, yaitu Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau yang familiar disebut Guru Sekumpul.
Baca Juga: Kerugian Ditaksir Rp 131 Juta, BPJN Kalsel Polisikan Pencurian Kabel Utilitas Jembatan Sungai Alalak
“Haul Guru Sekumpul kan sudah ditiadakan. Seharusnya itu kan (haul Guru Sekumpul) dilaksanakan pada 6 Februari lalu,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, M. Syariffudin kepada Smart FM Banjarmasin saat ditemui di ruang kerjanya, pada Kamis (10/02) siang.
Dijelaskan Syariffudin, wisata religi bertaraf internasional yang menjadi andalan Kabupaten Banjar itu diputuskan untuk ditiadakan oleh pihak ahli waris Guru Sekumpul, karena kondisinya masih tidak memungkinkan.
“Karena kondisi saat ini tidak mungkin untuk melaksanakan acara itu (haul Guru Sekumpul),” tuturnya.
Selain haul Guru Sekumpul, lanjut Syariffudin, banyak lagi kegiatan-kegiatan pariwisata andalan Kalsel yang telah dirancang pemerintah kabupaten kota sejak Januari lalu, untuk sementara waktu tidak dapat dilaksanakan.
Baca Juga: Dilatih Basarnas, Baguna Kalsel Dibekali Kemampuan Water Rescue
Mayoritas event wisata yang tertunda atau sama sekali ditiadakan pada tahun ini berada di Kabupaten Tanah Bumbu. Seperti Pesona Budaya Mappanretasi yang seharusnya digelar pada bulan Januari lalu.
“Di Tanah Bumbu ada lagi Upacara Melasti pada tanggal 28 Februari dan Angsana Fishing Tournament,” sebutnya.
Selanjutnya ada gelaran Hayau Tarus Trail Motor di Kabupaten Banjar yang juga harus ditunda pelaksanaannya dan Aruh Adat Dayak Meratus di Kabupaten Balangan yang seharusnya dilaksanakan pada awal Februari lalu.
Meski tidak terlalu membayakan, namun tetap saja virus corona varian Omicron mengkhawatirkan, sehingga sudah seharusnya sejumlah kegiatan pariwisata ditunda atau ditiadakan pada tahun ini.
“Tidak terlalu berbahaya sih sebenarnya (Omicron), tapi kan tetap saja mengkhawatirkan. Oleh karenanya kita tiadakan atau tunda dulu sejumlah agenda wisata,” pungkasnya.
Baca Juga: HPN 2022, Ketua DPRD Kalsel Apresiasi Profesionalitas Insan Pers