Makassar, Sonora.ID - DPRD menyoroti masalah anak jalanan, gelandangan dan pengemis.
Keberadaan mereka kembali marak, sehingga dianggap meresahkan masyakarat dan pengendara yang melintas.
Seperti disampaikan ketua komisi D, Wahab Tahir saat mengisi siaran talkshow Smart FM Makassar bertajuk Makassar Insight, Kamis (10/2/2022).
"Jujur saja anjal dan gepeng sangat meresahkan karena ganggu pengguna arus lalu lintas dan aktivitas orang," ujarnya.
Dia menganggap, hal itu sebagai gambaran masalah sosial yang terjadi di kota setempat.
Dinas sosial perlu mengambil langkah penanganan. Jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan bertambah parah dan menimbulkan masalah serius.
Baca Juga: Operasi Zero di Makassar, Satpol PP Jaring 325 Anjal dan Gepeng
"Makassar destinasi (anjal dan gepeng), ini tidak perlu dibiarkan," jelasnya.
Politisi partai golkar itu memandang, masalah tersebut erat kaitannya dengan kemiskinan.
Pembaharuan data dirasa perlu untuk mengetahui kondisi di lapangan. Termasuk, untuk penyaluran bantuan sosial (bansos).
"Yang terpenting perbaikan database dan orang miskin di Makassar, jujurkan diumukan di publik. Ini pasti terjadi miss di lapangan karena tidak terupdate itu 10 tahun yang lalu," tambahnya.
Sementara kepala dinas sosial, Aulia arsyad memastikan belum disiapkan secara khusus bansos kepada masyarakat pada 2022 ini.
Bantuan bakal disalurkan kementerian sosial melalui program keluarga harapan dan nantuan pangan non tunai.
"Tahun lalu ada bansos bagi warga covid-19, ini belum ada arah kesana dari pusat," jelasnya yang juga hadir sebagai narasumber.
Baca Juga: 18 Pegawai Terpapar Covid-19, Pemkot Makassar Terapkan WFH 50 Persen