Ini berarti banyak investor yang tidak memahami instrumen investasi apa yang mereka beli dan hanya modal ikut-ikutan orang lain.
Perilaku ikut-ikutan orang lain ini yang pada akhirnya dapat membuat seorang investor rugi besar di kemudian hari.
Pasalnya, mereka tidak akan memahami cara kerja investasi yang sudah dimilikinya.
Baca Juga: Listrik PLN Masuk Desa Riam Kempadik Sintang, PLN Kucurkan investasi senilai Rp 2,9 Milyar
Mereka hanya mengetahui bahwa investasi itu meliputi keuntungan saja, padahal, kegiatan tanam modal ini berbicara lebih dari hal itu.
Para investor yang ingin melakukan investasi harus paham dengan risk profile pribadi.
Risk profile membantu investor untuk lebih memahami kualitas diri ketika dihadapi oleh suatu permasalahan ketika berinvestasi.
Profil ini biasanya dinilai berdasarkan kemampuan dan sikap seseorang dalam mengatasi permasalahan.
Selain itu, para investor yang harus melek literasi investasi ini juga wajib memahami tentang strategi tanam modal.
Investasi merupakan kegiatan dengan risiko tinggi, tapi memiliki hasil yang juga sama tingginya.
Oleh sebab itu, tidak sembarang langkah bisa dilakukan oleh investor dalam melakukan investasi.
Baca Juga: Rekomendasi Saham yang Paling Kinclong 5 Tahun Terakhir, Auto Cuan deh!
Setiap investor harus bisa memiliki strategi investasi untuk membantu mereka dalam mengoptimalkan keuntungan yang bisa didapatkan dari kegiatan tanam modal tersebut.
Mulai sekarang, para investor harus bisa melek literasi investasi terlebih dahulu sebelum melakukan tanam modal.
Jangan asal ikut-ikutan orang lain jika tidak ingin mengalami kerugian di masa depan akibat minimnya pengetahuan tentang investasi.