Sonora.ID – Salah satu tantangan untuk hidup di Indonesia menyangkut mengenai kesehatan mental yaitu pemahaman dan rasa pengertian yang dinilai masih tabu.
Berbagai stigma akan dilontarkan, bisa saja terjadi pada seseornag yang sedang menjalani pemulihan kesehatan mentalnya dipandang buruk oleh orang lain.
Bila seseorang tidak dapat menerima atas komentar dan omongan lain, gangguan jiwa bisa saja merasukinya.
Bahkan, bila seseorang harus masuk ke rumah sakit jiwa ia juga belum tentu mendapatkan perlakuan yang lebih baik.
Hal tersebut terjadi di rumah sakit jiwa yang dinilai paling kejam. Penderitaan dari pasien pun dijadikan tontonan untuk masyarakat umum.
Sejarah akan perawatan dan pengobatan yang kejam terlihat di Rumah Sakit St Mary Betlehem.
Namun, dikenal akan kegilaan dan kekacauan, selama bertahun-tahun tempat tersebut dijuluki RS Bedlam.
Berada di jantung kota Landon, tempat ini menyimpan sejarah akan cara perawat dan ilmuwan menyembuhkan pasien dan rumah sakit jiwa pertama di Inggris.
Awalnya, gangguan jiwa dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh penyakit tubuh bukan karena kerusakan pada otak.
Baca Juga: 3 Hantu Paling Seram di Dunia, Terakhir dari Indonesia! Kamu Pernah Melihatnya?
Didirikan sejak tahun 1247, rumah sakit ini mencoba berbagai metode untuk menyembuhkan orang dengan gangguan jiwa.
Perawatan yang brutal dimulai dengan melepuhkan kulit pasien dengan bahkan kimia alkali. Bahkan, perawatan yang kejam tersebut membuat seorang pasien tewas.
Ada sebuah terapi yang cukup aneh yang dilakukan kala itu.
Seorang pasien diminta untuk duduk di kursi yang telah digantung di langit-langit atap bangunan. Selanjutnya, kursi tersebut diputar sesuai arahan dokter.
Bahkan, putaran kursi tersebut bisa mencapai lebih dari 100 putaran per menit.
Apapun reaksi yang dikeluarkan oleh pasien, seperti muntah dan pusing dianggap respon yang wajar untuk membuat mereka sembuh dan kegiatan tersebut diklain sebagai hukuman juga.
Tak hanya itu, penyembuhan dengan menggunakan terapi air dingin juga digunakan untuk mengejutkan pasien.
Direndam dalam es dengan waktu yang lama dan dibungkus dengan handuk akan dirasakan pasien.
Pemahaman akan dunia medis yang dinilai masih terbatas dan kurang saat itu membuat segala metode kejam tersebut dilakukan.
Baca Juga: Jiwa Raga Berpadu dengan Alam, Inilah 3 Kisah para Pendaki Hilang Tak Ditemukan
Anehnya, masyarakat yang merasa memiliki gangguan kejiwaan mulai banyak berdatangan ke rumah sakit jiwa Bedlam ini.
Skandal yang mengerikan dan tak mungkin terjadi dengan bebas di sekarang ini yaitu dibukanya kunjungan publik di rumah sakit jiwa ini.
Penderitaan pasien disuguhkan sebagai tontonan masyarakat umum, dengan syarat tidak mengenal pasien tersebut.
Hal tersebutlah yang membuat rumah sakit yang awalnya hampir gulung tikar akhirnya mendapat dana dan terus meningkat.
Seperti dijadikan wahana hiburan masyarakat, para pasien ini ‘dijual’ untuk mendapat keuntungan besar.
Bahkan Gubernur Bridwell memberikna izin dan ikut terjun mencari penonton akan ‘atraksi’ dari para pasien gangguan jiwa di rumah sakit jiwa ini.
Parahnya, di sekitar tahun 1750-an, RS Bedlam menjadi wisata daya tarik utama bagi warga London yang ingin menatap, melecehkan dan mengejek orang dengan gangguan jiwa.
Semua kekejaman berakhir setelah berjalan enam abad. Akhirnya RS Bethlem di operasikan dengan baik setelah reformasi Inggris. Tak ada lagi kekejaman dan semua pengawasan dilakukan dengan baik.
Hingga pada abad 20, sisa dari kekejaman yang tidak berperikemanusiaan tersebut dibuktikan dengan adanya kuburan massal.
Baca Juga: Belum Pernah Diungkap, Ini Kisah di Balik Layar Aiman Witjaksono