Hari Radio Sedunia, Kau Lagi Kau Lagi!

13 Februari 2022 14:50 WIB
Ilustrasi penyiar Sonora FM Jakarta
Ilustrasi penyiar Sonora FM Jakarta ( Sonora FM Jakarta)

Sonora.ID - Hari ini, 13 Februari 2022 diperingati sebagai Hari Radio Sedunia. Dikutip dari laman UNESCO, Hari Radio Sedunia diresmikan pertama kali pada tahun 2011 oleh negara-negara yang masuk ke dalam anggota United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Kemudian, pada tahun 2012 secara resmi PBB menetapkan tanggal 13 Februari sebagai World Radio Day atau Hari Radio sedunia.

Pada peringatan Hari Radio Sedunia tahun ini, UNESCO mengambil tema “Radio dan Kepercayaan” serta mengajak seluruh Radio di dunia ikut berpartisipasi dalam 3 sub tema : Kepercayaan pada Jurnalisme radio: Menghasilkan konten yang independen dan berkualitas tinggi ; Kepercayaan dan Aksesibilitas: Jaga audiens Anda dan Kepercayaan dan kelangsungan hidup stasiun radio: Pastikan daya saing. Ke-3 sub tema tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini. Harapannya, dengan 3 sub tema tersebut tahun ini Hari Radio sedunia bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap stasiun lokal mereka.

Kepercayaan pada Jurnalisme Radio

Membangun dan menjaga kepercayaan pada Jurnalisme Radio sangat relevan di tengah banjirnya berita/artikel hoaks yang jauh dari kebenaran.

Baca Juga: 5 Manfaat Mengejutkan Membaca Buku Secara Rutin yang Tak Banyak Diketahui

Industri Radio, termasuk dalam industri yang berbasis kepercayaan. Kepercayaan dari publik merupakan hal yang mutlak diperlukan agar Radio ‘sustain’ selamanya. Melalui Jurnalisme Radio, kepercayaan publik dibangun melalui konten (berita dan hiburan) yang independen dan tepercaya. Jurnalisme Radio berbeda sedikit dengan Jurnalisme media cetak yang harus memenuhi azas 5 W 1 H baru boleh ditayangkan.

Jurnalisme Radio bersifat ‘alerting’ atau  ‘mengingatkan’. Ketika sebuah peristiwa baru saja terjadi, maka Radio menjadi media yang pertama kali melaporkan atau menayangkan fakta-fakta yang ada di lapangan, sembari mengumpulkan fakta-fakta baru untuk melengkapi 5 W 1 H. Fleksibilitas Radio memungkinkan sebuah peristiwa atau kejadian ditayangkan secepat mungkin atau ‘real time’.

Kabar meninggalnya penyanyi ternama Didi Kempot pada tanggal 5 Mei 2020 di RS Kasih Ibu, pertama kali diudarakan di Radio Sonora Jakarta melalui konfirmasi telpon dari Walikota Solo, FX Hady Rudyatmo. Saat dihubungi oleh Radio Sonora Jakarta, Hady Rudyatmo membenarkan bahwa Didi Kempot baru saja meninggal dunia, namun dirinya belum mengetahui lebih detail informasi mengenai hal lainnya, seperti penyakit yang diderita almarhum dan rencana pemakamannya. Informasi berikutnya ditindak lanjuti tim Redaksi Radio Sonora ke berbagai pihak termasuk keluarga almarhum. Inilah Jurnalisme Radio, memberi informasi awal, sembari dilengkapi satu persatu informasi yang masih kurang.

Radio juga menjadi media bagi publik dalam menyuarakan ketimpangan, ketidakadilan dan marginalitas.

Baca Juga: Media Tak Lekang Waktu, Pendengar Radio Meningkat Tajam saat Pandemi!

Kepercayaan dan Aksesibilitas

Pandemi Covid 19 dan disrupsi digital, memaksa Radio untuk terus mencari cara untuk dapat menjangkau audiensnya melalui berbagai platform. Mulai dari platform Radio analog sampai digital, melalui streaming, audio visual podcast/siniar dan juga platform media sosial seperti youtube, portal berita, intagram, tiktok dan platform music on demand. Adaptasi ini sudah menjadi sebuah keharusan, karena perilaku mendengarkan Radio pun sudah berubah seiring perkembangan teknologi. Makanya, saat ini kita sudah kurang tepat menyebutkan “Pendengar Radio” tapi seharusnya disebut “Audiens Radio”.

Hal ini berdampak positif karena berdasarkan data dari Nielsen Media Research, Pendengar Radio di Jabodetabek naik dari 15 juta orang menjadi 17,5 juta orang selama Pandemi Covid 19 atau di kwartal ketiga tahun 2021. Tergambar juga, audiens Radio di usia 18-25 tahun ternyata lebih nyaman mendengarkan siaran Radio melalui platform digital yaitu streaming yang didengarkan dari ponsel. Sementara bagi mereka yang berusia lebih dewasa (45 tahun ke atas), masih merasa lebih nyaman mendengarkan melalui frekwensi radio analog.

Baca Juga: Kemenag Kota Yogyakarta Jalin Kerjasama Talk Show On-Air Dialog Agama Melalui Radio Sonora FM Yogyakarta dan Radio Smart FM Yogyakarta

Kemampuan Radio yang dapat menjangkau dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, dari kalangan bawah hingga kalangan menengah atas, tetap menjadi keunggulan yang tidak dimiliki platform media lain. Bagi audiens Radio yang akses terhadap internetnya buruk, Radio tetap bisa menjangkau melalui siaran radio analog.

Kepercayaan dan Kelangsungan hidup stasiun radio

Tak bisa dipungkiri, di tengah persaingan antar grup media, membuat Radio harus mempunyai keunggulan kompetitif agar bisa memenangi persaingan dan bertahan hidup.

Persaingan antar Radio tidak melulu harus dimaknai negative, dimana Radio yang satu mengkanibal Radio yang lain.

Kita belajar dari sejarah, bahwa untuk bertahan hidup, diperlukan semangat kolaborasi diantara sesama Radio agar industri dan ekosistem Radio tetap hidup. Bagaimana membuat Radio tetap diminati, didengarkan, diperhitungkan dalam kehidupan manusia sehari-hari, menjadi pekerjaan rumah bersama para pejuang Radio. Keunggulan kompetitif Radio haruslah membangun persaingan yang sehat antar industri Radio, sehingga semuanya bisa bertumbuh bersama.

Keunggulan kompetitif Radio Sonora adalah ‘Reputasi baik dan Kepercayaan yang tinggi dari publik’. Kepercayaan ini diperoleh dari komitmen Radio Sonora dalam menyajikan informasi yang aktual dan bermanfaat untuk sebesar-besarnya kepentingan publik selama 50 tahun.

Baca Juga: Mengenal Mitigasi Bencana Lewat Talkshow Radio

Radio, bagaimanapun tetap tak bisa dihilangkan dari kehidupan kita sehari-hari. Karena kita manusia adalah makhluk berbudaya atau “Homo Humanus” yang terus menerus membutuhkan seni dan budaya untuk tetap bertahan hidup.

Radio, semakin dihindari, semakin hadir. Semakin dijauhi, malah semakin bikin jatuh hati, seperti lirik lagu “Kau Lagi” yang dibawakan oleh Celine & Nadya :

“Dari malam hingga pagi, Ku coba berkali-kali

Tak pikirkanmu, Ku coba lagi dan lagi

Namun semakin ku hindari, Bayangmu semakin hadir

Ku sadar diri, Tak mungkin tuk miliki

Namun kau buatku semakin jatuh hati

Mengapa kau lagi kau lagi

Terus hadir dalam hari-hari ku” 

Baca Juga: Kemenag Yogyakarta Jalin Kerja Sama Dialog Agama dengan Radio Sonora 97,4 FM dan Smart 102,1 FM

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm