Sonora.ID – Rusia dan Ukraina telah mengalami konflik di wilayah perbatasan dan Rusia telah mengumpulkan sebanyak 130.000 tentara di sepanjang perbatasan Ukraina.
Pada Jumat, Amerika Serikat (AS) memperingatkan bahwa "kita berada di jendela di mana invasi bisa dimulai kapan saja."
Kendati demikian, Moskow menepis kekhawatiran tentang invasi tersebut sebagai 'histeria', namun pernyataannya tak sesuai dengan Kremlin yang tampak sudah mempersiapkan matang-matang strategi untuk perang.
Di antaranya adalah memindahkan peralatan militer, unit medis, bahkan darah ke garis depan yang menunjukkan tindakan agresi yang bisa menjadi konflik militer terbesar di tanah Eropa dalam beberapa dekade.
Baca Juga: Jajaran 9 Negara Paling Dibenci di Dunia, Nomor 2 dan 3 Bikin Syok!
Sejak Januari, pembicaraan diplomatik untuk mengurangi ketegangan di antara Rusia dan Ukraina ini tidak membuahkan hasil.
Presiden AS Joe Biden meminta warga AS untuk meninggalkan Ukraina. Beberapa negara lain seperti Inggris, Jepang, Belanda, Latvia, dan Norwegia juga mengambil langkah yang sama.
Namun Presiden Ukraina Vlodymyr Zelensky mengimbau para pemimpin Barat untuk tidak menyebarkan 'kepanikan'.
Rusia, Ukraina dan NATO
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan perjanjian hukum khusus untuk mengesampingkan ekspansi NATO (North Atlantic Treaty Organization) lebih lanjut ke arah timur menuju perbatasan Rusia, dengan mengatakan Barat tidak memenuhi jaminan lisan sebelumnya.