Setelah mendapatkan injeksi vaksin booster, tubuh seseorang membutuhkan waktu dua sampai tiga minggu untuk mendapatkan antibodi baru dari pemberian cairan tersebut.
Antibodi ini baru bekerja untuk memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh terhadap serangan Omicron dari dropplet di udara.
"Biasanya, sekitar dua sampai tiga minggu, baru si booster bisa memberikan perlindungan ekstra terhadap virus penyebab Covid-19," jelas dr. Santi.
Oleh sebab itu, masih ada potensi seseorang tertular Omicron setelah injeksi vaksin booster dalam waktu satu atau dua hari.
Baca Juga: Ini Alasan Penting Para Penderita Diabetes Harus Menerapkan Langkah 3J!
Proses tertular ini pun bukan disebabkan oleh adanya injeksi vaksin yang terbuat dari virus mati, tetapi karena ada kontak langsung dengan penderita Omicron.
Sehingga, seseorang yang sudah mendapatkan injeksi vaksin booster tetap harus menjaga jarak dan tidak berkumpul di dalam suatu kerumunan untuk mencegah tertular Omicron.
"Jadi, tidak bisa diharapkan habis disuntik langsung kebal kayak Gatot Kaca," ucap dr. Santi dengan tawa.
Meskipun begitu, masyarakat Indonesia tetap harus mendapatkan vaksin booster secara merata untuk mencegah penularan Omicron dengan gejala berat.
Melalui program tersebut juga, dr. Santi sempat menyinggung bahwa seseorang yang belum vaksin sama sekali akan menderita gejala berat ketika tertular Omicron.
Dapat disimpulkan bahwa vaksin memang tidak menjamin seseorang langsung kebal terhadap varian Covid-19, tetapi hal tersebut bisa mengurangi gejala virus tersebut dan memberikan antibodi baru supaya Omicron tidak menyerang tubuh secara ganas.
Baca Juga: 5 Pantangan Makanan bagi Penderita Diabetes: Jangan Dikonsumsi dan Wajib Dihindari!