Seberapa Efektif Pemberian Vaksin Booster Untuk Mencegah Omicron? Ini Penjelasan Dokter!

15 Februari 2022 21:00 WIB
Ilustrasi vaksin booster
Ilustrasi vaksin booster ( kompas.com)

Sonora.ID - Pemberian vaksin booster saat ini sedang digaungkan oleh seluruh lapisan pemerintah.

Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Omicron menjadi lebih luas lagi ke seluruh bagian masyarakat Indonesia.

Sebagian besar dari masyarakat sudah percaya bahwa vaksin booster dapat mencegah omicron, namun ada beberapa golongan yang tidak mempercayai hal tersebut.

Hal ini disebabkan oleh kasus tertular Omicron yang terjadi pada sebagian besar orang yang sudah mendapatkan vaksin booster.

Sebenarnya, seberapa efekti pemberian vaksin booster untuk mencegah Omicron?

Melalui program Health Corner di Sonora FM, dr. Santi pun menjelaskan tentang vaksin booster ini secara rinci.

Baca Juga: Rendam Kaki Pakai Air Hangat dan Garam Ternyata Banyak Khasiatnya, Yuk Cobain!

Merujuk pada perkataan dr. Santi, pemberian vaksin booster tidak akan memicu seseorang terkena Omicron dalam waktu beberapa hari setelah injeksi.

Pasalnya, vaksin merupakan cairan yang terbuat dari virus tidak aktif untuk membantu tubuh dalam membentuk antibodi baru.

"Sebetulnya, pemberian booster itu tidak bisa menyebabkan orang sakit Covid. Karena yang diberikan itu, partikel-partikel yang aman atau virus yang sudah tidak aktif," ujar dr. Santi.

Setelah mendapatkan injeksi vaksin booster, tubuh seseorang membutuhkan waktu dua sampai tiga minggu untuk mendapatkan antibodi baru dari pemberian cairan tersebut.

Antibodi ini baru bekerja untuk memberikan perlindungan ekstra bagi tubuh terhadap serangan Omicron dari dropplet di udara.

"Biasanya, sekitar dua sampai tiga minggu, baru si booster bisa memberikan perlindungan ekstra terhadap virus penyebab Covid-19," jelas dr. Santi.

Oleh sebab itu, masih ada potensi seseorang tertular Omicron setelah injeksi vaksin booster dalam waktu satu atau dua hari.

Baca Juga: Ini Alasan Penting Para Penderita Diabetes Harus Menerapkan Langkah 3J!

Proses tertular ini pun bukan disebabkan oleh adanya injeksi vaksin yang terbuat dari virus mati, tetapi karena ada kontak langsung dengan penderita Omicron.

Sehingga, seseorang yang sudah mendapatkan injeksi vaksin booster tetap harus menjaga jarak dan tidak berkumpul di dalam suatu kerumunan untuk mencegah tertular Omicron.

"Jadi, tidak bisa diharapkan habis disuntik langsung kebal kayak Gatot Kaca," ucap dr. Santi dengan tawa.

Meskipun begitu, masyarakat Indonesia tetap harus mendapatkan vaksin booster secara merata untuk mencegah penularan Omicron dengan gejala berat.

Melalui program tersebut juga, dr. Santi sempat menyinggung bahwa seseorang yang belum vaksin sama sekali akan menderita gejala berat ketika tertular Omicron.

Dapat disimpulkan bahwa vaksin memang tidak menjamin seseorang langsung kebal terhadap varian Covid-19, tetapi hal tersebut bisa mengurangi gejala virus tersebut dan memberikan antibodi baru supaya Omicron tidak menyerang tubuh secara ganas.

Baca Juga: 5 Pantangan Makanan bagi Penderita Diabetes: Jangan Dikonsumsi dan Wajib Dihindari!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm